Karyawan Hilang
Nama Hijrah Masih Dipanggil Neneknya yang Telah Renta, Tak Sadar Sang Cucu Telah Pergi Selamanya
nenek renta kerap terdengar memanggil nama cucunya, Hijrah, tanpa menyadari bahwa gadis belia itu telah tiada.
Penulis: Taufan | Editor: Ilham Mulyawan
Ia tetap memanggil-manggil nama Hijrah, seolah gadis itu masih ada di dekatnya, padahal tragedi tragis telah merenggut nyawa cucunya.
Kepergian Hijrah tidak hanya menyayat hati keluarga, tetapi juga meninggalkan luka mendalam bagi rekan-rekan kerjanya di koperasi.
Sosoknya yang pendiam, dan penuh ketulusan kini hanya tinggal kenangan.
Tragedi ini bukan sekadar kisah pilu seorang gadis yang pergi terlalu cepat, melainkan juga potret kepedihan seorang nenek renta yang terus menanti cucu tercintanya pulang, tanpa pernah tahu bahwa penantian itu tak akan berakhir.
Kronologi
Risman (33) petani asal asal Dusun Urubanua, Desa Sarjo, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat ditetapkan tersangka pembunuhan Hijrah (19), karyawan koperasi.
Hijrah sebelumnya ditemukan tak bernyawa di sebuah kebun kelapa pada Sabtu (20/9/2025).
Sehari sebelumnya, keluarga korban melaporkan hilang kontak dengan Hijrah kemudian dilaksanakan pencarian korban, hingga akhirnya ditemukan tak bernyawa.
Polisi mengungkap kronologi peristiwa mengenaskan itu.
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, tragedi itu bermula pada Kamis (18/9/2025) ketika Hijrah mendatangi rumah nasabah koperasi tempatnya bekerja.
Nama nasabah itu Nurlina, rumahnya di Dusun Urubanua, Desa Sarjo, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat.
Saat itu, korban bertemu dengan suami Nurlina, Risman (33) yang saat ini berstatus tersangka.

Kedatangan Hijrah menagih angsuran, namun Risman mengaku belum memiliki uang.
Malam harinya, sekitar pukul 21.00 WITA, korban kembali mendatangi rumah Risman dan mendesak agar pembayaran segera dilakukan.
Kepada polisi Risman mengaku sempat berusaha mencari pinjaman ke tetangga bersama korban, tetapi tidak berhasil.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.