Pasangkayu

Warga Kecewa, Jembatan Bulutaba Penghubung 4 Desa di Pasangkayu Tidak Bisa Digunakan

Bahtiar, kepala Desa Lelejae yang ditemui di lokasi mempertanyakan status penyelesaian pembangunan jembatan tersebut.

Penulis: Taufan | Editor: Abd Rahman
Taufan
JEMBATAN RUSAK-Kondisi jembatan penghubung di Desa Lelejae, Kecamatan Bulutaba, Kabupaten Pasangkayu, yang dibangun menggunakan anggaran miliaran rupiah tahun 2023. Hingga kini, jembatan tersebut belum bisa dilalui kendaraan dan menjadi sorotan warga. 

TRIBUN-SULBAR.COM,PASANGKAYU-  Jembatan penghubung antar desa di Kecamatan Bulutaba, Kabupaten Pasangkayu, yang dibangun menggunakan anggaran miliaran rupiah melalui APBD tahun 2023, kini menjadi sorotan warga.

Pasalnya, hingga tahun 2025 ini jembatan tersebut tidak bisa dilewati kendaraan. 

Bahkan, kondisinya terkesan sudah tidak terurus meski baru dikerjakan dua tahun lalu.

Padahal, jembatan terletak di Desa Lelejae itu merupakan akses vital bagi perputaran ekonomi warga empat desa, yakni Desa Lelejae, Kasta Buana, Ompi, dan Sumbersari.

Baca juga: Mencoba Menyalip Truk, Remaja 15 Tahun Tabrak Avanza di Majene hingga Tewas

Baca juga: Gunakan Anggaran Rp300 Juta, PUPR Mateng Perbaiki Jalan Rusak dan Berlubang Pakai Cor

“Sayang sekali, anggaran besar sudah dipakai tapi jembatan tidak bisa digunakan. Ini akses penting bagi hasil pertanian kami,” ujar salah seorang warga.

Selain tidak bisa dilintasi, sejumlah warga juga menemukan konstruksi jembatan yang rawan ambruk dan membahayakan keselamatan.

Bahtiar, kepala Desa Lelejae yang ditemui di lokasi mempertanyakan status penyelesaian pembangunan jembatan tersebut.

“Kalau saya lihat kayaknya ini belum selesai, karena belum dirabat beton. Padahal jembatan ini sangat penting untuk kami. Saya berharap segera ada perhatian, supaya hasil pertanian warga di empat desa ini bisa lancar keluar,” ucapnya.

Ia menambahkan, pembangunan jembatan itu merupakan usulan dari pemerintah desa, dengan harapan bisa meningkatkan akses ekonomi masyarakat terpencil. 

Namun faktanya, hingga kini justru menimbulkan keresahan.

Menanggapi hal itu, anggota Komisi II DPRD Pasangkayu, Amris Amir, berjanji akan segera memanggil Dinas PUPR untuk membahas masalah tersebut.

“Ini persoalan serius, karena menyangkut kebutuhan dasar masyarakat. Kita akan panggil dinas terkait, PUPR, untuk meminta penjelasan. Jangan sampai ada pembangunan yang asal jadi, apalagi menelan anggaran besar,” tegas Amris.

Ia menambahkan, DPRD akan mengawal agar jembatan tersebut segera difungsikan sebagaimana mestinya.

“Jangan biarkan masyarakat menunggu terlalu lama. Anggaran yang sudah digelontorkan harus benar-benar memberi manfaat bagi warga, bukan hanya jadi proyek mangkrak,” sambungnya.

Warga pun berharap, dalam waktu dekat ada tindak lanjut dari pemerintah daerah agar jembatan penghubung empat desa ini benar-benar bisa dimanfaatkan, demi memperlancar arus ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Bulutaba.(*)

Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved