Menkeu Purbaya Tolak Pembayaran Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dibebankan ke APBN

Terlebih menurut Purbaya, Danantara dalam satu tahun mengantongi sebesar Rp 80 triliun dari dividen.

Editor: Abd Rahman
Tribunnews.com
Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa pengganti Sri Mulyani 

"Dan justru kita ingin sebenarnya itu berkembang ya, tidak hanya ke Jakarta dan sampai ke Bandung. Mungkin juga kita sedang berpikir untuk sampai ke Surabaya gitu," imbuhnya.

Meski begitu, Prasetyo menyebut skema pembayaran utang KCIC tidak dibahas dalam rapat semalam.

"Malam ini tidak. Malam ini tidak sempat, Whoosh bukan salah satu pembahasan malam ini," ungkapnya.

PT KCIC, selaku pengelola kereta cepat Whoosh, merupakan perusahaan hasil kerja sama antara konsorsium Indonesia, yaitu PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) yang memiliki 60 persen saham, dan konsorsium China, Beijing Yawan HSR Co. Ltd, yang memegang 40 persen saham.

Komposisi pemegang saham PSBI saat ini adalah:

- PT Kereta Api Indonesia (Persero): 51,37 persen

- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk: 39,12 persen

- PT Jasa Marga (Persero) Tbk: 8,30 persen

- PT Perkebunan Nusantara I: 1,21 persen

Proyek ini memberikan tekanan besar terhadap kinerja keuangan PT KAI (Persero).

Utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang ditanggung melalui konsorsium KCIC mencapai Rp 116 triliun atau sekitar 7,2 miliar dollar AS. (*)

(Wahyu Gilang Putranto/Tribunnews.com)

 

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved