Bayi Kakak Beradik di Bengkulu Muntah Cacing Gelang, Keluar dari Hidung dan Mulut

Bersama Kepala Desa Sungai Petai Rendi, Tribunbengkulu.com melihat langsung rumah ini. 

Editor: Abd Rahman
Istimewa
CACINGAN- Aprillia (4) dan Nur Khaira Sabrina (1 tahun 8 bulan) menderita serangan cacing gelang (Ascaris lumbricoides) yang parah. 

TRIBUN-SULBAR.COM-  Aprillia (4) dan Nur Khaira Sabrina (1 tahun 8 bulan) menderita serangan cacing gelang (Ascaris lumbricoides) yang parah.

Bayi itu adalah warga di Desa Sungai Petai Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma, Bengkulu.

Mirisnya Khaira Nur Sabrina mengeluarkan cacing gelang dari mulut dan hidungnya.

Baca juga: DPRD Mamuju Tengah Panggil Kepala OPD dan Camat, Usut Isu "Staf Siluman" Lulus PPPK

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Bocornya Hasil Visum Korban Pencabulan 4 Murid di Polman

Sedangkan kakaknya Aprilia diagnosa mengalami cacingan dan harus dirawat.

Kini keduanya dirawat  intensif di rumah sakit.

Anak tersebut merupakan buah hati pasangan Frengky (25) dan Yanti Hartuti (24).

Kedua balita tersebut tinggal bersama kedua orangtuanya di rumah berukuran 6 x 6 meter, berdinding papan dan berlantai tanah. 

Kondisinya sangat jauh dari kata sehat. 

Bersama Kepala Desa Sungai Petai Rendi, Tribunbengkulu.com melihat langsung rumah ini. 

"Beginilah kondisi rumah orang tua Nur Khaira Sabrina. Memang jauh dari kata sehat, jadi di sinilah mereka tinggal," jelas Rendi Selasa pagi 16 September 2025.

Hanya ada satu kamar dengan tempat tidur seadanya di rumah. 

Tidak ada perabot yang terlihat, dinding papan yang tidak rapat dengan pakaian tergantung di sana-sini.

"Lantai masih tanah, masih dinding papan dan hanya satu kamar inilah. Tempat keluarga dengan empat anggota ini tinggal," kata Rendi. 

Bukan hanya di dalam, bagian luar rumah juga terlihat jauh dari sehat.

Sampah juga terlihat berserakan, sumur yang menjadi sumber air minum juga terlihat kotor dengan rumput yang tumbuh di bibir sumur. 

"Jamban ada, dapat bantuan program sanitasi Pemkab Seluma. Kalau kondisi rumah baik luar maupun dalam bisa kita lihat, memang jauh dari kata sehat," ucap Kades Sungai Petai.

Rendi berharap ada perhatian Pemkab Seluma memperbaiki rumah keluarga Nur Khaira Sabrina. Karena memang tidak layak huni dan jauh dari kata layak dan sehat. 

"Kami Pemdes sudah mengusulkan untuk rehab rumah ini. Namun belum terealisasi hingga saat ini," kata Rendi. 

Sementara itu Bupati Seluma Teddy Rahman langsung menanggapi kondisi rumah keluarga Nur Khaira Sabrina ini. Bupati menegaskan akan memperbaiki rumah ini, menjadi rumah yang layak dan sehat. 

"Kita akan lakukan perbaikan. Saya sudah minta Disperkimhub dan Baznas untuk turun, kita bangun rumah keluarga Nur Khaira Sabrina menjadi rumah yang layak huni," sampai Teddy Rahman. 

Peristiwa Nur Sabrina, bayi berusia 1 tahun 8 bulan warga Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, terjangkit cacing gelang, ditanggapi langsung Bupati Seluma Teddy Rahman.

Teddy mengatakan, ke depan Puskesmas harus lebih intens turun ke masyarakat untuk melakukan monitoring secara detail terhadap permasalahan kesehatan yang terjadi di lingkungan masyarakat.

"Ini perlu pemantauan Posyandu. Jadi Puskesmas harus monitoring yang detail terkait permasalahan kesehatan di masyarakat. Jangan cuma menunggu masyarakat yang datang berobat, harus lebih intens turun ke masyarakat," kata Teddy Rahman dikonfirmasi Tribunbengkulu.com, Senin malam 15 September 2025.

Semua OPD terkait, ucap Teddy, harus berkoordinasi terkait seluruh permasalahan yang ada di masyarakat.

Dinas Kesehatan selaku leading sektor harus segera membagi tenaga kesehatan sesuai klasifikasi keahlian. 

Selain itu, juga dilakukan pemetaan permasalahan kesehatan yang dialami masyarakat.

"Tenaga kesehatan harus disebar sampai tingkat desa. Menjalankan tugas dan mengumpulkan data untuk dijadikan program dan sasaran kegiatan kesehatan Pemkab Seluma," ucap Teddy.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Balita di bengkulu terinfeksi cacing gelang tinggal di rumah tidak layak huni ini penampakannya

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved