Bali Diterjang Banjir Bandang, 9 Warga Tewas dan 2 Orang Dinyatakan Hilang

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat  sebanyak 9 orang meninggal dunia, 2 orang masih dinyatakan hilang

Editor: Abd Rahman
Istimewa
BANJIR BALI- Sebanyak sembilan orang tewas akibat banjir bandang melanda Bali pada Rabu (11/9/2025) kemarin.Banjir itu tersebar di 62 titik di Kota Denpasar Bali, bahkan enam jadi korban akibat bangunan ambruk akibat tergerus air deras banjir. 

TRIBUN-SULBAR.COM- Sebanyak sembilan orang tewas akibat banjir bandang melanda Bali pada Rabu (11/9/2025) kemarin.

Banjir itu tersebar di 62 titik di Kota Denpasar Bali, bahkan enam jadi korban akibat bangunan ambruk akibat tergerus air deras banjir.

Musibah ini terjadi akibat hujan deras melanda wilayah Bali hingga membuat air sungai meluap.

Baca juga: Mengapa Korupsi di Sektor Pendidikan Mengancam Generasi Emas 2045?

Baca juga: Raker Perdana Ormawa UT Majene: Sejarah Jejak Pertama Kepengurusan Mahasiswa Periode 2025–2027

Dampaknya membuat roboh bangunan dan akses jalan putus.

BMKG Wilayah III Denpasar mencatat curah hujan harian mencapai lebih dari 150 mm, masuk kategori ekstrem.

Fenomena ini dipicu oleh gelombang atmosfer ekuatorial rosby dan kelembaban udara tinggi hingga lapisan 12.000 meter.

Dari kejadian itu,  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat  sebanyak 9 orang meninggal dunia, 2 orang masih dinyatakan hilang, dan 620 jiwa terdampak langsung oleh bencana tersebut.

“Sebanyak sembilan orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dua orang hilang, dan sebanyak 202 Kepala Keluarga atau 620 jiwa terdampak,” ujar Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (10/9/2025) malam.

Di balik angka itu, tersimpan kisah nyata dari warga biasa yang meregang nyawa dalam situasi luar biasa.

Salah satu korban adalah Komang Oka Sudiastawa (34), pedagang keliling asal Jembrana yang baru seminggu pindah ke Denpasar.

Ia tewas setelah mobil yang ditumpanginya terseret arus banjir di Jalan Utama Pasar Pengosari, Kuta Utara.

“Baru seminggu dia mulai jualan di sini. Katanya ingin mulai hidup baru,” ujar salah satu warga pasar, Denpasar, Rabu (10/9/2025).

Korban lain, Ni Made Latif (70), ditemukan meninggal di Gianyar setelah berusaha menyelamatkan dua anak tetangganya yang terjebak di rumah saat air naik.

Menurut laporan warga, Latif sempat membawa anak-anak itu ke lantai atas, namun ia sendiri tak sempat keluar saat tembok rumah roboh.

Pemerintah Provinsi Bali telah menetapkan status tanggap darurat. Tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, dan relawan masih berjibaku melakukan pencarian korban dan evakuasi warga terdampak di sejumlah titik banjir dan longsor.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved