bocah tewas tenggelam

Warga Ungkap Lokasi Tenggelamnya Bocah 11 Tahun di Mamuju Renggut Nyawa 4 Anak dan 1 Masih Hilang

Selain empat korban meninggal, satu anak lainnya yang tenggelam di lokasi yang sama hingga kini belum ditemukan.

Penulis: Suandi | Editor: Ilham Mulyawan
Tangkapan layar
Bocah Tenggelam - Warga mengangkat tubuh bocah berusia 11 tahun yang tenggelam di tepi pantai Jalan Andi Dai, Lingkungan Lembang, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (12/10/2025) sore. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Peristiwa bocah tenggelam di tepi pantai Jalan Andi Dai, Lingkungan Lembang, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (12/10/2025) sore, bukan yang pertama kali terjadi.

Warga sekitar menyebut, lokasi yang kerap dijadikan tempat bersandar perahu nelayan itu sudah berulang kali memakan korban jiwa.

Seorang warga setempat, Nasar, mengatakan, sedikitnya sudah lima anak pernah tenggelam di kawasan tersebut.

“Sudah lima kali ada kejadian tenggelam. Satu selamat, empat meninggal, ditambah yang hari ini,” ujar Nasar saat ditemui di lokasi, Minggu sore.

Baca juga: Bocah 11 Tahun di Mamuju Ditemukan Setelah Dua Jam Tenggelam di Kedalaman 2 Meter

Baca juga: BREAKING NEWS: Bocah 11 Tahun di Mamuju Tewas Diduga Tenggelam Saat Asyik Main di Laut

Menurut dia, dari seluruh korban yang pernah tenggelam, tidak satu pun berasal dari Lingkungan Lembang.

“Semuanya pendatang, bukan warga sini,” tambahnya.

Nasar menuturkan, korban terakhir disebut tinggal di Jalan Pattimura, Kelurahan Binanga, Mamuju, tidak jauh dari SD Inpres Binanga III.

Selain empat korban meninggal, satu anak lainnya yang tenggelam di lokasi yang sama hingga kini belum ditemukan.

Sebelumnya diberitakan, seorang bocah usia 11 tahun tenggelam di tepi pantai Jalan Andi Dai, Lingkungan Lembang, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (12/10/2025) sore, setelah hampir dua jam pencarian di kedalaman sekitar dua meter.

Warga sekitar, Nasar yang ikut melakukan pencarian mengatakan, kondisi air laut saat kejadian sedang pasang dan arusnya cukup deras.

“Memang tadi pas bermain itu airnya belum naik, mereka asyik main pasir. Tapi begitu air pasang, arusnya deras sekali,” ujar Nasar saat ditemui di lokasi kejadian.

Menurutnya, korban bermain bersama dua temannya di pinggir pantai. 

Namun, saat korban terseret arus, kedua temannya hanya melihat dan tidak langsung meminta pertolongan warga.

“Lama baru anak-anak itu melapor. Sekitar 30 menit setelah tenggelam baru disampaikan ke warga,” katanya.

Ansar mengaku kesulitan mencari korban karena arus yang kencang dan pandangan di dalam air yang terbatas.

“Hampir dua jam baru ditemukan. Saya lihat dia di kedalaman dua meter, mengapung di tengah-tengah air,” ujarnya.

Korban diduga terpeleset saat bermain air karena tidak menyadari ombak sedang pasang.

“Saya rasa dia sempat menginjak tanah yang becek, terus terpeleset ke tempat yang agak dalam,” tutur Nasar.

Korban sempat dievakuasi ke tepi pantai dan diberikan pertolongan pertama sebelum dilarikan ke RSUD Mamuju

Namun, nyawanya tidak tertolong dalam perjalanan.

Saat itu korban tengah bermain air bersama dua temannya di pinggir pantai.

“Awalnya mereka hanya main-main di pinggir air. Tapi waktu itu laut mulai pasang dan arusnya deras,” kata Nasar, saat ditemui di lokasi kejadian.

Ia menuturkan, korban diduga tidak menyadari kondisi arus yang makin kuat dan terseret ke bagian yang lebih dalam. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved