Viral Tiktok

Apa Itu Manusia Tikus? Tren dari China yang "Racuni" Orang Indonesia

Karena, mereka dibandingkan dengan tikus yang hidup dalam kegelapan tanpa tujuan dan hanya tahu cara bersembunyi.

|
Editor: Nurhadi Hasbi
istimewa
MANUSIA TIKUS - Istilah Manusia Tikus sedang viral di Tiktok. Tren dari China racuni anak-anak Indonesia. 

Dengan populasi 1,4 miliar jiwa, setiap masalah sosial di Tiongkok menjadi "masalah besar" global.

Ukurannya yang sangat besar menjadikannya pasar massal, masalah nyata yang sulit diabaikan.

Ketika jutaan anak muda keluar dari pasar tenaga kerja, konsekuensi ekonomi dan sosialnya sangat mengerikan.

Budaya "996", tekanan ujian, dan ekspektasi keluarga menciptakan lingkungan yang keras.

Seorang anak Tiongkok harus belajar 12-14 jam sehari untuk masuk universitas yang bagus, lalu bekerja 12-14 jam untuk mempertahankan pekerjaan.

Ketimpangan pendapatan dan akses terhadap aset membuat banyak anak muda merasa tidak adil dan memilih untuk menyerah.

“Gen frustrasi” menyebar secara global
Di Jepang, dikenal istilah Hikikomori yang merujuk pada orang-orang yang telah menarik diri dari masyarakat selama enam bulan atau lebih.

Lebih dari 1 juta orang Jepang hidup tenang di balik pintu kamar tidur, terputus dari hubungan sosial, dan menjadi "bayangan" di kawasan perkotaan modern.

Ini dianggap sebagai versi asli dari fenomena “manusia tikus”.

Dan fenomena di Jepang ini sebenarnya sudah ada lebih dari dua dekade sebelum Tiongkok  mengalami tren 'manusia tikus'.

Di Korea Selatan dinamakan generasi "sampo".

Mereka menolak berpacaran, menikah, dan memiliki anak karena biaya hidup yang tinggi dan persaingan karier yang ketat.

Mereka memilih hidup sendiri, makan sederhana, dan meminimalkan segala aspek kehidupan demi bertahan hidup.

Di Inggris, proporsi penduduk berusia 20-24 tahun yang terputus secara ekonomi dan sosial telah berlipat ganda hanya dalam satu dekade, dari 4,5 persen menjadi 9 persen.

Angka ini juga meningkat tajam di AS, Kanada, dan Jerman.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved