Gaya Hidup

Wajib Tahu! Ini 6 Jurus Ampuh Orang Tua Jauhkan Anak dari Handphone, Nomor 3 Paling Krusial

Jika dibiarkan, penggunaan HP berlebihan dapat mengganggu perkembangan sosial, kognitif, hingga kesehatan mata anak.

|
Editor: Abd Rahman
AI Gemini
ILUSTRASI IBU AJARI ANAK- Psikolog anak menyebut, orang tua modern perlu menerapkan strategi pola asuh yang seimbang. 


TRIBUN-SULBAR.COM - Kecanduan gawai atau handphone (HP) pada anak menjadi tantangan serius bagi orang tua di era digital. 

Jika dibiarkan, penggunaan HP berlebihan dapat mengganggu perkembangan sosial, kognitif, hingga kesehatan mata anak.

Orang tua tak perlu melarang total, namun harus bijak menerapkan batasan. 

Baca juga: Dam Truk Remuk Usai Adu Banteng dengan Truk Fuso di Jl Trans Sulawesi, Sopir Dilarika ke Rumah Sakit

Berikut adalah 6 langkah strategis dan ampuh yang bisa diterapkan untuk membantu anak menggunakan HP secara seimbang dan tidak berlebihan:

1. Tetapkan Batasan Waktu Penggunaan (Screen Time) yang Jelas

Langkah pertama adalah menetapkan durasi bermain HP secara tegas dan konsisten. Pakar menyarankan, anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya tidak terpapar layar, sementara usia 2-5 tahun maksimal 1 jam sehari. Di atas 5 tahun, batasi maksimal 1-2 jam sehari di luar kebutuhan belajar.

Terapkan Konsisten: Gunakan timer atau alarm sebagai penanda. Begitu waktu habis, HP harus dikembalikan.

Libatkan Anak: Ajak anak berdiskusi dan membuat jadwal bersama agar mereka merasa dilibatkan dan bertanggung jawab atas pilihannya.

2. Ciptakan Area dan Waktu Bebas Gadget

Buatlah aturan zona bebas HP di rumah. Ini sangat penting untuk membangun interaksi keluarga yang berkualitas.

Zona Terlarang: Terapkan aturan "No HP" di meja makan, kamar tidur, atau saat waktu ibadah/belajar. Kamar tidur harus menjadi tempat istirahat, bukan tempat main gadget.

Waktu Khusus: Sisihkan waktu khusus setiap hari di mana seluruh anggota keluarga tidak menggunakan gawai, misalnya saat makan malam atau satu jam sebelum tidur.

3. Beri Teladan yang Baik (Jadilah Contoh!)

Baca juga: Kehilangan Kendali di Tikungan, Dam Truk Hantam Fuso di Jalur Trans Sulawesi Mamuju

Ini adalah kunci krusial. Anak adalah "peniru ulung." Orang tua yang terus-menerus memegang HP akan sulit membuat anak percaya dengan aturan yang mereka buat.

Minimalkan Penggunaan: Jauhkan HP saat berinteraksi dengan anak. Tunjukkan bahwa hidup tanpa HP itu menyenangkan dan produktif.

Fokus Penuh: Saat bersama anak, berikan perhatian penuh. Hindari mengecek notifikasi atau media sosial di depan mereka.

4. Sediakan Aktivitas Alternatif yang Menarik

Kebanyakan anak lari ke HP karena bosan. Orang tua harus proaktif menyediakan pengganti yang lebih menarik dan bermanfaat.

Aktivitas Fisik: Ajak anak bermain di luar, bersepeda, berenang, atau bermain permainan tradisional seperti petak umpet. Ini baik untuk perkembangan motorik dan sosial.

Kegiatan Kreatif: Libatkan anak dalam kegiatan di rumah, seperti membaca buku cerita, menggambar, memasak bersama, atau berkebun.

5. Dampingi dan Awasi Konten Anak

Bukan hanya membatasi waktu, orang tua wajib mendampingi anak saat mereka menggunakan HP. Gunakan kesempatan ini untuk mengajarkan literasi digital.

Filter Konten: Pastikan konten yang diakses anak edukatif dan sesuai usia. Manfaatkan fitur Parental Control untuk membatasi akses aplikasi atau tontonan.

Diskusi: Tanyakan pada anak tentang apa yang mereka tonton atau mainkan. Ubah waktu layar menjadi pengalaman interaktif, bukan konsumsi pasif.

6. Bersikap Tegas dan Kompak dengan Pasangan

Kunci keberhasilan aturan adalah ketegasan dan kekompakan antara Ayah dan Bunda. Jangan sampai salah satu melarang, sementara yang lain membolehkan.

Jangan Luluh: Bersiaplah menghadapi tangisan atau amukan (tantrum) saat aturan diterapkan. Jangan mudah luluh atau mencabut kembali batasan yang sudah ditetapkan.

Komunikasi Positif: Jelaskan kepada anak bahwa batasan ini dibuat untuk kebaikan mereka, agar mata mereka sehat dan mereka punya waktu untuk bermain seru.

Menjauhkan anak dari HP bukan berarti anti-teknologi, melainkan mengajarkan penggunaan teknologi secara bijak, sehat, dan seimbang sejak dini. Peran aktif dan teladan dari orang tua adalah penentu utama keberhasilan.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved