Khazanah Islam

Mengapa Rasulullah Selalu Berpuasa Hari Kamis? Rahasia Amalan Diangkat ke Langit

Ini menunjukkan kesungguhan seorang hamba dalam beribadah dan berharap ampunan

Editor: Abd Rahman
AI Gemini
ILUSTARSI AI- Puasa sunah Kamis, Puasa Kamis adalah ibadah sunah yang dianjurkan dalam Islam. Jika dikerjakan, puasa ini akan mendatangkan pahala, tetapi tidak berdosa jika ditinggalkan. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Puasa Kamis adalah salah satu ibadah sunnah yang paling rutin dan sangat dianjurkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. 

Puasa ini termasuk dalam kategori sunnah muakkad (sunnah yang sangat ditekankan) karena beliau selalu menjadikannya amalan mingguan, bersamaan dengan Puasa Senin.

Baca juga: 4 Doa Pagi Pembuka Pintu Rezeki, Amalkan Rutin Agar Harta Berkah dan Hati Tenang

Baca juga: Baca Doa Ini Agar Allah Ganti Musibah dengan yang Lebih Baik, Lengkap Arab, Latin dan Artinya

Melaksanakan puasa di hari Kamis bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga mengikuti teladan terbaik dan meraih keutamaan spiritual yang agung.

Keutamaan Utama: Amalan Diangkat ke Langit

Alasan utama mengapa Rasulullah SAW gemar berpuasa di hari Kamis dan Senin adalah karena pada kedua hari inilah seluruh catatan amal perbuatan manusia dalam seminggu diangkat dan dilaporkan kepada Allah SWT.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya:
"Amal-amal perbuatan dihadapkan (kepada Allah) pada hari Senin dan Kamis. Maka aku suka jika amalku dihadapkan saat aku sedang berpuasa." (HR. Tirmidzi)

Bayangkan, saat catatan amal Anda dibuka di hadapan Sang Pencipta, Anda berada dalam kondisi ibadah terbaik, yaitu puasa.

Ini menunjukkan kesungguhan seorang hamba dalam beribadah dan berharap ampunan.

Panduan Praktis Puasa Kamis

Pelaksanaan puasa Kamis sama persis dengan puasa sunnah lainnya.

1. Waktu Puasa

Puasa dimulai sejak terbit fajar (waktu Subuh) dan berakhir saat terbenam matahari (waktu Maghrib).

2. Niat Puasa Kamis

Niat adalah hal terpenting. Untuk puasa sunnah, niat boleh diucapkan sejak malam hari sebelum fajar hingga pagi hari (sebelum waktu Zuhur), asalkan Anda belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak fajar.

Lafal Niat:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الْخَمِيْسِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yaumil khamīsi sunnatan lillāhi ta'ālā.

Artinya:
"Aku berniat puasa sunnah hari Kamis karena Allah Ta'ala."

3. Pintu Ampunan Dibuka

Selain pengangkatan amal, hari Kamis dan Senin juga merupakan hari di mana pintu ampunan Allah dibuka lebar. 

Diriwayatkan bahwa pada dua hari ini, Allah SWT mengampuni semua Muslim, kecuali mereka yang memiliki permusuhan dengan saudaranya sesama Muslim.

 Berpuasa pada hari itu menjadi sarana untuk meraih ampunan tersebut.

Dengan menjadikan Puasa Kamis sebagai kebiasaan rutin, Anda tidak hanya mengikuti sunnah Nabi SAW, tetapi juga memastikan bahwa catatan amal mingguan Anda dipersembahkan dalam kondisi ibadah yang mulia, penuh harapan ampunan dan keberkahan.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved