TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mencatat jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Mamuju Tengah mencapai 3.000 jiwa.
Namun, Bupati Mamuju Tengah, Arsal Aras menilai data tersebut kurang akurat.
"Data itu sebagian besar diambil dari keluarga yang belum memperbarui kartu keluarga," kata Arsal saat ditemui di kompleks KTM Tobadak, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Senin (25/8/2025).
Baca juga: Tekan Anak Tidak Sekolah, Dinas PPPA Majene Gencarkan Edukasi di 15 Desa
Ia mencontohkan dirinya sendiri belum mengupdate data keluarga.
Meski secara administrasi anaknya belum tercatat sekolah, faktanya semua anaknya sudah bersekolah.
Arsal juga mengungkapkan kasus serupa terjadi di Desa Babana.
Awalnya tercatat 222 anak tidak sekolah, namun setelah diverifikasi ulang, hanya 85 anak yang benar-benar tidak mengenyam pendidikan.
"Jadi memang perlu ada pendataan ulang lebih akurat," tegasnya.
Menurut Arsal, pemerintah berkomitmen mengembalikan anak-anak putus sekolah untuk melanjutkan pendidikan, baik secara formal maupun nonformal.
"Harapan kami, tidak ada lagi anak-anak putus sekolah di Mamuju Tengah," pungkasnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah