Mamuju Tengah

Angka Stunting di Mateng Tembus 6.100 Anak, Bupati Arsal Ajak ASN dan Swasta Jadi Bapak Asuh

Penulis: Sandi Anugrah
Editor: Abd Rahman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KEBUN DASA WISMA - Bupati Mateng, Arsal Aras saat meninjau kebun Dasa Wisma di Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Rabu (13/8/2025). Ia mendorong pemanfaatan kebun dasa wisma sebagai upaya menekan angka stunting. (Sandi/Tribun)

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Angka stunting di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) mengalami peningkatan.

Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), trend prevalensi stunting tahun 2023 sebesar 27,91 persen di Mamuju Tengah.

Tahun 2024, naik sekitar tiga persen yaitu 31,5 persen.

Baca juga: Bentrokan Suporter Sepakbola, Empat Warga Kasambang Tapalang Diperiksa Polisi

Baca juga: Jembatan Sungai Karema Mamuju Ditutup Sementara Akibat Rusak dan Miring

Sementara, data tahun 2025 belum dirilis dikarenakan masih pendataan hingga bulan Desember (akhir tahun).

"Anak berpotensi stunting di Mamuju Tengah sekitar 6.100 orang," ucap Bupati Mateng, Arsal Aras ditemui di Kebun Dasa Wisma Kenanga, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Mateng, Rabu (13/8/2025).

Sehingga ia menargetkan 1.000 anak diintervensi tanpa menggunakan APBD, tetapi melibatkan swasta dan seluruh ASN.

Dengan memberi makan kepada anak berpotensi stunting, ibu hamil dan ibu melahirkan.

"Kami jadikan bapak angkat para ASN, swasta hingga pengusaha-pengusaha," pungkasnya.

Bukan hanya itu, ia mendorong pemanfaatan kebun dasa wisma menanam berbagai sayuran dan buah.

Nantinya, hasil dari kebun Dasa Wisma tersebut dimanfaatkan untuk memberi makan anak berpotensi stunting dan ibu hamil.

Selain sayuran dan buah, ia juga meminta pengurus dasa wisma lebih memperluas ke ikan, ternak hingga telur unggas. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah