TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Tiga pria di Mamuju, Sulawesi Barat masing-masing inisial ZU (30) kemudian FJ (31) dan DF (18) diamankan Polresta Mamuju setelah diduga merusak rumah milik Fatir, mantan Kepala Bidang Damkar Mamuju, di Perumahan Griya Cahaya Masannang 1, Kelurahan Karema, Minggu (10/8/2025) dini hari.

Peristiwa bermula saat ketiganya berkumpul di sebuah kos-kosan bersama seorang perempuan. 

Mereka minum-minuman keras di tempat tersebut.

Dalam keadaan mabuk, Fajri kemudian mengajak perempuan itu berhubungan badan dengan bayaran Rp500 ribu. 

Wanita tersebut sepakat, dan transaksi dilakukan di kamar kos.

Baca juga: Pria Ngamuk Bawa Parang di Mamuju Ternyata Kejar Perempuan BO, Diduga Salah Rumah

Baca juga: Rumah Eks Kabid Damkar Mamuju Dirusaki OTK Pakai Parang, Pelaku Memaksa Masuk Cari Perempuan

Usai berhubungan, pembayaran disepakati melalui transfer ke rekening teman si perempuan. 

Fajri mengirimkan uang dan menunjukkan bukti transfer. 

Namun, perempuan tersebut mengaku uang belum masuk.

"Jadi diberikan nomor rekening oleh si perempuan itu yang nomor rekening temannya. Begitu dia transfer di tempat itu, dia perlihatkan sudah terkirim, perlihatkan sudah masuk. Tapi temannya ini tidak ada, keluar," ujar Kasi Humas Polresta Mamuju, IPDA Herman Basir.

"Tidak lama begitu, yang ketiga orang ini mau kembali, mau pulang ke kosnya juga, kemudian ditahan (oleh perempuan). Katanya pembayarannya belum masuk. Ini nomor temanku, rekeningnya. Akhirnya, dia bilang, saya ambil dulu HP nya," kata Herman, saat ditemui di Mapolresta Mamuju, Jl KS Tubun, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Minggu sore.

Saat ketiga pemuda hendak mengambil ponsel kembali, terjadi kesalahpahaman. 

Mereka mencari perempuan tersebut, namun malah mendatangi rumah Fatir.

"Mereka salah sasaran rumah yang berada di dekat kos tersebut," ujar Herman.

Dalam kondisi emosi, mereka merusak kaca jendela dan pintu rumah dengan menggunakan balok.

"Begitu temannya datang lagi, perempuannya lagi yang tidak ada lagi. Jadi ada miskomunikasi antara temannya sendiri dengan orang-orang itu. Tidak lama begitu, karena laki-laki yang ketiga laki-laki ini merasa emosi, dia carilah perempuan ini," ucap Herman.

Petugas piket Resmob Polresta Mamuju bersama Bhabinkamtibmas yang juga kerabat korban segera mendatangi lokasi dan mengamankan para pelaku.

Saat ini, polisi tengah memediasi kasus tersebut. 

Jika upaya damai gagal, para pelaku terancam ditahan dan dijerat pasal pengrusakan.

Diberitakan sebelumnya, rumah eks Kepala Bidang Damkar Mamuju, Fatir di Perumahan Griya Cahaya Masannang 1, Jalan Diponegoro, Kelurahan Karema, Mamuju, Sulawesi Barat dirusak sekelompo orang, Minggu (10/8/2025) dini hari.

Para pelaku telah diamankan tim Resmob Polresta Mamuju.

Hasil pemeriksaan polisi, aksi pengrusakan itu berawal persoalan pribadi pelaku dengan seorang perempuan diduga Pekerja Seks Komersil (PSK) yang ia pesan melalui jasa open BO (Booking Online).

Berdasarkan keterangan saksi, perempuan itu marah, setelah pelaku diduga membayar jasa kurang dari kesepakatan. 

Perempuan tersebut lalu membawa kabur telepon genggam pelaku.

Tak terima, pelaku yang datang bersama enam orang lainnya, dua di antaranya pria dewasa dari Makassar dan sisanya remaja langsung mencari keberadaan perempuan tersebut.

Sebelum mendatangi rumah Fatir, pelaku disebut menyandera sejumlah pelajar di sekitar perumahan. 

Para pemuda itu dipaksa ikut mencari perempuan yang membawa kabur HP pelaku, dengan ancaman akan dilukai jika menolak.

“Anak-anak ini dipaksa ikut, katanya untuk mencari cewek yang bawa HP pelaku. Begitu ada kesempatan, mereka kabur,” ujar Fatir, Minggu pagi.

Pelaku yang dalam keadaan mabuk menduga perempuan tersebut bersembunyi di rumah Fatir. 

Sekitar pukul 03.00 WITA, mereka datang menggunakan mobil Toyota Avanza, mematikan meteran listrik rumah, lalu merusak kaca jendela dan pintu menggunakan parang.

“Saya tidak tahu apa-apa, tiba-tiba dia datang, matikan listrik, lalu mengancam sambil teriak-teriak mencari cewek,” kata Fatir.

Fatir sempat terlibat dorong-dorongan dengan pelaku yang memaksa masuk. Kerugian akibat perusakan ditaksir mencapai Rp 3 juta.

Polisi dari piket patroli, Resmob, dan Reskrim Polresta Mamuju sudah mendatangi lokasi dan melakukan penyelidikan terkait insiden ini. (*)