RSUD Mamuju

Dipanggil DPRD Polman, Pihak RSUD Mamuju Curhat Minta Bantuan Anggaran untuk Obat

Penulis: Andika Firdaus
Editor: Munawwarah Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PELAYANAN RSUD MAMUJU - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju melaksanakan rapat kerja bersama Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mamuju, Selasa (24/6/2025).Dalam rapat yang dilaksanakan di kantor DPRD Kabupaten Mamuju tersebut diwarnai dengan banyak sorotan terhadap pelayanan kesehatan RSUD Mamuju.

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju rapat kerja bersama Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mamuju.

Rapat di kantor DPRD Kabupaten Mamuju menyorot pelayanan kesehatan RSUD Mamuju.

Baca juga: BSU Cair! Begini Cara Cek Kamu Penerima atau Bukan, Klik https://bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id/

Baca juga: BREAKING NEWS: Longsor di Desa Karossa Mamuju Tengah, 50 KK Terancam Terisolir

Salah satu poin krusial mencuat adalah laporan seorang pasien disebut-sebut tidak mendapatkan penanganan dari dokter selama empat hari. 

Ketua Komisi lll Yuslifar Yunus mengatakan krusial ditindaklanjuti karena ini menyangkut pelayanan di RS apalagi dokter spesialis.

"Makanya dalam rapat saya sampaikan untuk segera disampaikan ke bupati untuk ditindaklanjuti terkait kekurangan tenaga dokter spesialis,"ujar Yuslifar saat diwawancarai di Kantor DPRD Kabupaten Mamuju.

Yuslifar menyebut RSUD Mamuju kewalahan menangani pasien saat ini.

"Makanya ke depan kita dari komisi lll mengawal persoalan ini,"ungkapnya.

Selain masalah tenaga medis, Yuslifar juga memberikan masukan terkait pengelolaan parkir di RSUD. 

"Pentingnya perbaikan fasilitas parkir dan kenyamanan pengunjung sebelum diberlakukan retribusi penuh,"ungkapnya.

Kondisi ambulans RSUD juga menjadi perhatian serius.

Dari lima atau enam unit ambulans, hanya tiga yang dikabarkan layak untuk perjalanan jarak jauh. 

"Hal ini dikhawatirkan dapat menghambat rujukan pasien darurat dan berpotensi membahayakan nyawa,"terangnya.

Dokter Hj Sitti Sulfiah Suhardi dari RSUD Mamuju mengakui adanya miskomunikasi terkait pasien yang tidak tertangani. 

"Meskipun dokter berhalangan, pelayanan terhadap pasien tetap berjalan melalui instruksi dokter kepada perawat,"ucapnya.

Sulfiah juga mengakui keterbatasan jumlah dokter spesialis.

Halaman
12