Haji Sulbar

2 Jemaah Haji Polman Sulawesi Barat Wafat di Tanah Suci, Ratusan Lainnya Pulang 17 Juni

Penulis: Suandi
Editor: Munawwarah Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMBERANGKATAN JEMAAH HAJI - Para JCH Kloter 19 berjumlah 214 jemaah dari Polman, diberangkatkan ke Embarkasi Sudiang Makassar, Selasa (13/5/2025). Mereka dikumpulkan di Gedung Gadis Jl Ratulangi, Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali.

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Dua jemaah haji Sulawesi Barat (Sulbar) dilaporkan meninggal dunia selama menjalankan ibadah di tanah suci Mekkah. 

Keduanya berasal dari Kabupaten Polewali Mandar (Polman).

Baca juga: 120 Pelajar Adu Skil Kemudikan Sandeq di Laut, Hadiah Puluhan Juta Ada Peserta Siswa Perempuan

Baca juga: PKL Mamuju Keluhkan Lokasi Jualan Baru, Beda Penjelasan di Kantor Bupati dan Banyak Pedagang Baru 

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Sulbar, Adnan Nota, menyampaikan duka atas kejadian tersebut. 

Meski begitu, sebagian besar jemaah haji asal Sulbar kini mulai kembali ke Tanah Air.

“Kepulangan jemaah kita insya Allah dalam keadaan utuh, kecuali dua orang yang meninggal dunia. Tentu mereka tidak akan ikut dalam kepulangan ini,” jelas Adnan saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Selasa (17/6/2025).

Jamaah haji asal Sulbar yang tergabung dalam Kloter 10 dan 11 Embarkasi Makassar dijadwalkan mulai kembali pada Selasa, 17 Juni 2025. 

Kloter 10 yang terdiri dari jamaah asal Mamuju dan Majene, berangkat dari bandara Jeddah pukul 06.50 waktu setempat menggunakan pesawat Garuda Indonesia GIA1410. 

Mereka dijadwalkan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar pada Rabu, 18 Juni pukul 00.35 WITA.

Sementara itu, Kloter 11 yang mencakup jamaah dari Majene dan Polman akan terbang dari Jeddah pada Rabu, 18 Juni pukul 04.25 waktu setempat, dan tiba di Indonesia hari yang sama pukul 22.10 WITA menggunakan Garuda Indonesia GIA1411.

“Insya Allah total ada 393 jamaah kita yang akan pulang dalam dua penerbangan tersebut,” ujar Adnan.

Di sisi lain, Adnan juga melaporkan secara keseluruhan, pelaksanaan ibadah haji bagi jamaah Sulbar berlangsung lancar dan sesuai syariat. 

Seluruh rukun dan kewajiban haji berhasil ditunaikan, termasuk oleh jamaah dalam kategori risiko tinggi (Risti) yang mendapat pendampingan khusus.

“Alhamdulillah, untuk kondisi jamaah kita secara umum yang meliputi tiga kloter, semuanya dalam keadaan baik,” ujarnya.

Bagi jamaah Risti yang mengalami keterbatasan fisik atau sedang dirawat, dilakukan metode safari wukuf, yakni dibawa menggunakan ambulans ke Padang Arafah untuk menjalankan wukuf, kemudian dikembalikan ke tempat perawatan. 

Sementara rukun haji lainnya seperti mabit di Mina dan lempar jumrah dibadalkan oleh petugas.

Halaman
12