Jembatan Pasangkayu

Warga Pertanyakan Kelanjutan Proyek Jembatan Desa Randomayang Pasangkayu, Belum Kelar Sejak 2024

Penulis: Taufan
Editor: Munawwarah Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN - Kondisi pondasi jembatan di Dusun Batio, Desa Randomayang, Kabupaten Pasangkayu, menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya jembatan yang menelan anggaran Rp 190 juta itu, belum rampung meski sudah menyebrang tahun. Dinas PUPUR Pasangkayu sebut akibat terkendala keterbatasan anggaran.

TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU - Pembangun abutmen atau kepala jembatan tahun anggaran 2024 di Dusun Batio, Desa Randomayang, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar), menjadi sorotan masyarakat.  

Pembanguan kepala jembatan itu belum rampung hingga saat ini, meski telah dimulai sejak tahun 2024 lalu.

Baca juga: 18 Siswa Pasangkayu Ikuti Seleksi Paskibraka Tingkat Provinsi Sulawesi Barat

Baca juga: Warga Salutambung Kecewa Tak Kunjung Ditemui Bupati Majene AST Saat Protes Soal Tambang Pasir

Proyek jembatan abutmen telah menelan anggaran Rp 190 juta rupiah.

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pasangkayu, Sunar, saat ditemui di kantor PUPR Pasangkayu, memberikan klarifikasi terkait hal tersebut.  

Di ruang kerjanya, Sunar menjelaskan bahwa proyek jembatan abutmen memang direncanakan dalam dua tahap.

Tahap pertama yang baru selesai ini baru meliputi pembangunan struktur penyangga. 

"Pekerjaan jembatan ini dua tahap, tahun ini baru akan direncanakan lantainya, namun DPA-nya belum keluar," ungkap Sunar, Senin (19/5/2025).
 
Sunar mengakui adanya keterlambatan dalam proses penganggaran untuk tahap kedua, disebabkan efisiensi anggaran.

Selain itu, ia juga menyayangkan kurangnya sosialisasi dari pihak rekanan kepada masyarakat sehingga menimbulkan kesalahpahaman.  

"Seharusnya pihak rekanan memberikan penjelasan/sosialiasi kepada masyarakat  sebelum dimulai pekerjaan, agar tidak terjadi miskomunikasi," tambahnya.  


 
Akan tetapi Sunar memastikan bahwa pembangunan tahap kedua akan tetap diprioritaskan, meski terkendala oleh efisiensi anggaran.

"Sebenarnya tahun ini sudah masuk DPA, tapi adanya efisiensi jadi terkendala, namun kami akan tetap prioritaskan agar segera dilanjutkan," tegasnya.  

Pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan proyek tersebut sesuai rencana dan memberikan penjelasan yang lebih transparan kepada masyarakat ke depannya.

Catatan

Abutment jembatan (juga disebut kepala jembatan atau pangkal jembatan) adalah bangunan bawah jembatan yang terletak di kedua ujung jembatan.

Abutment berfungsi sebagai penopang struktur atas jembatan, meneruskan beban dari jembatan ke pondasi, dan sebagai dinding penahan tanah di sisi jembatan. 

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan