Penasaran, warga itu pun menghampiri ayam tersebut.
Setelah tiba di lokasi ayam itu mematok, warga tersebut menemukan tengkorak.
"Dia lihat ayam itu patok-patok sesuatu, setelah dicek ternyata tengkorak. Dia ketakutan dan lari. Nakasih tahu temannya dia kira tengkorak monyet," ucapnya.
Takut melihat tengkorak itu, warga tersebut pun kembali ke Toraja dan keesokan harinya mendatangi kembali lokasi.
"Jadi pergi dulu di Toraja, dua hari kemudian kembali lagi bersama teman-temannya ramai-ramaiki, ternyata yang dipatok ayam itu tengkorak manusia," ungkap Abe.
Temuan kerangka di dekat wisata Air Terjun Batu Dewa, sekitar 500 meter dari jalan raya Kilometer 35 Jalan Poros Palopo-Toraja itu, dilaporkan ke polisi.
Polres Palopo lalu meminta bantuan Tim Dokpol Biddokkes Polda Sulsel untuk menyelidiki kerangka itu.
Dari pemeriksaan tim Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, kerangka itu dipastikan adalah tulang manusia.
Dari temuan itu, dilakukanlah pemeriksaan DNA dan ternyata ada kecocokan DNA keluarga Feni Ere pada kerangka itu.
Disimpulkan lah bahwa kerangka itu adalah Feni Ere yang dilaporkan hilang pada 25 Januari lalu.
Hasil pemeriksaan DNA ini, tentunya menguatkan hipotesa polisi bahwa Feni Ere tewas dibunuh.
Pelaku ditangkap
Keberadaan Amma pun dicari tim gabungan Resmob Polda Sulsel dan Resmob Polres Palopo.
Amma diketahui, saat ini bekerja di salah satu SPBU yang ada di Bone-bone Kabupaten Luwu Utara.
Ia pun berhasil dibekuk di sebuah rumah yang tidak jauh dari tempat kerjanya, Kamis (20/3/2025).