"Kita minta agar SKKH dan sertifikat bebas PMKnya serta sapi yang sudah vaksin harus dilengkapi," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanpan) Kabupaten Polman mencatat 25 ekor sapi positif terjangkit virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Jumat (24/1/2025).
Data tersebut mengalami peningkatan selama Januari 2025, sebelumnya terdapat enam ekor positif PMK.
Sebanyak 25 ekor sapi milik peternak ini tersebar di Kecamatan Tinambung 13 ekor, Tapango delapan ekor dan empat ekor di Tutar.
Dokter dan petugas kesehatan hewan pun mulai massif mendatangi ternak sapi warga untuk penyuntikan.
"Hingga saat ini terdapat 25 ekor sapi terjangkit PMK, kita telah koordinasi dengan pihak terkait untuk pencegahan," kata dr hewan Distanpan Polman, Isnaniah Bagenda kepada wartawan.
Dia menjelaskan sejak meningkatnya kasus PMK pasa hewan ternak sapi, pihaknya telah berkoordinasi untuk pencegahan penularan.
Seperti mengirimkan sejumlah sampel ke Balai Besar Veterriner Maros (BBVS) Sulawesi Selatan.
Serta koordinasi dengan Dinas Peternakan Sulbar untuk melaksanakan vaksinasi hewan ternak sapi warga.
Isnaniah menyebut dari 25 kasus PMK, terdapat sejumlah sapi yang sudah sembuh.
"Ada sekitar delapan ekor sudah sembuhkan di Kecamatan Tapango, ada dua ekor sudah kita potong, dan dua ekor dalam penyembuhan," ungkapnya.
Disebutkan sejumlah dokter hewan rutin ke desa-desa untuk pengobatan dan pemberian vitamin.
Guna mencegah dan memutus penyebaran PMK yang dapat menimbulkan kerugian bagi peternak sapi.
Isnaniah menyebut sebagian sapi yang sudah terjangkit PMK ini mengalami kesembuhan dan siap vaksinasi.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli