Meski begitu pihaknya tak dapat berkomentar mengenai jadwal Erdogan sebagai ketua delegasi negara lain yang keluar ruangan saat Prabowo berpidato.
"Masing-masing delegasi memiliki hak untuk menentukan kapan ketua delegasinya akan duduk di kursi delegasi atau meninggalkan ruangan."
Roy Soemirat memastikan bahwa Prabowo dan Erdogan telah melakukan pertemuan bilateral dalam suasana yang akrab dan bersahabat.
"Khusus dengan Presiden Turki, dapat disampaikan bahwa kedua pemimpin melakukan pertemuan dalam situasi yang sangat bersahabat, termasuk pada saat duduk berdekatan pada acara luncheon yang diselenggarakan setelah berakhirnya KTT," tandasnya.
Baca juga: Prabowo Gencar Didesak Batalkan PPN 12 Persen, 90 Ribu Orang Tanda Tangan Petisi
Prabowo: Hak Asasi Manusia Bukan untuk Orang Muslim, Menyedihkan!
Dalam pidatonya, Prabowo Subianto menyerukan persatuan dan kerja sama antarnegara dengan mayoritas penduduk Muslim.
Secara tegas, Prabowo mengkritisi lemahnya solidaritas antarnegara Muslim, terutama terkait konflik yang terjadi di Palestina maupun Suriah.
Pernyataan ini disampaikannya di hadapan para pemimpin dan petinggi negara, saat berpidato di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke- 11 D8, di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir, Kamis (19/12/2024).
Menurut Prabowo, dunia internasional seakan meremehkan suara-suara dari negara dengan mayoritas penduduk Muslim.
Ia menyoroti kondisi menyedihkan di mana hak asasi manusia bahkan tak berlaku untuk mereka yang beragama Islam.
“Hak asasi manusia bukan untuk orang Muslim. Ini kenyataannya, sangat menyedihkan," ucap Prabowo seperti dikutip Tribun-Sulbar.com dari laman resmi Presiden Republik Indonesia, Sabtu (21/12/2024).
"Mari kita kerjakan apa yang kita bisa, tapi tetap lihat realitanya dan jujur dengan diri kita sendiri,” lanjutnya.
Baca juga: Dipecat PDIP karena Dukung Prabowo Subianto, Gibran: Tunggu Saja
Presiden memberikan contoh konkret yang terjadi di Palestina dan Suriah, di mana dunia internasional seakan tutup mata.
Di sisi lain, ia juga mempertanyakan dukungan nyata dari negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim, untuk membantu saudara-saudara di negara berkonflik tersebut.
“Kita harus melihat realitas dari situasi ini. Kita selalu menyatakan dukungan untuk Palestina, Suriah, tapi dukungan yang seperti apa?," kritik Prabowo.