TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Potret memilukan kembali muncul dari Desa Kopeang, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, pada Jumat (20/12/2024).
Seorang warga yang sakit terpaksa ditandu sejauh 21 kilometer, melewati jalan setapak menuju puskesmas terdekat di ibu kota Kecamatan Tapalang.
Perjalanan darurat ini memakan waktu 12 hingga 14 jam, menggambarkan betapa mendesaknya kebutuhan pembangunan infrastruktur dasar di wilayah ini.
Jalan setapak yang licin, berlumpur, serta medan pegunungan yang berbahaya, menambah tantangan besar bagi warga.
"Jika ada yang sakit, dibutuhkan setidaknya 10 orang untuk bergantian menandu pasien. Jalannya licin, sulit, dan sangat berat. Perjalanan memakan waktu hingga 14 jam," ujar Alri, seorang warga Desa Kopeang, saat dihubungi Tribun-Sulbar.com, Sabtu (21/12/2024).
Desa Kopeang, yang berdiri sejak tahun 2009, hingga kini belum memiliki akses jalan yang layak.
Baca juga: 27 KM Jalan Rusak Parah di Desa Kopeang Mamuju Tak Kunjung Diperbaiki
Satu-satunya cara untuk keluar-masuk desa adalah dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan khusus seperti motor trail. Akibatnya, mobilitas warga, terutama saat keadaan darurat medis, sangat terbatas.
"Kami sudah terbiasa menandu pasien, meski berat. Ini bukan pilihan, tetapi keharusan karena tidak ada perbaikan jalan sejak desa ini didirikan," lanjut Alri.
Selain mengancam nyawa pasien, kondisi ini juga menyulitkan warga dalam mendapatkan pelayanan dasar lainnya, seperti pendidikan dan kebutuhan pangan.
Warga Desa Kopeang mendesak pemerintah daerah segera memperbaiki akses jalan menuju desa mereka.
Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Robohkan Gerbang Besi SD Inpres Simboro Mamuju, Jalan Terhambat
Perbaikan infrastruktur tidak hanya soal kenyamanan, tetapi menyangkut keselamatan nyawa warga.
"Kami meminta perhatian pemerintah kabupaten untuk memprioritaskan pembangunan jalan. Jika akses diperbaiki, keadaan darurat seperti ini tidak perlu terjadi lagi," tegas Alri.
Kejadian serupa ternyata bukan kali pertama. Kejadian ini selalu berulang, di mana warga desa terpencil di Kabupaten Mamuju harus menandu pasien puluhan kilometer untuk mendapatkan bantuan medis.(*)
Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi