TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Warga di Desa Leling, Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), semakin merasakan penderitaan usai jembatan yang sementara dikerjakan kembali ambruk usai diterjang banjir pada Kamis (5/12/2024) kemarin.
Saat ini ada sekitar 4000 warga dari tiga desa yakni Desa Leling Barat , Desa Leling Induk, dan Desa Leling Timur itu terisolir.
Baca juga: 3 Rumah Ludes Terbakar di Polman, Satu Rusak Ringan, Diduga Ulah ODGJ di Polman
Baca juga: Pemuda Tewas Dilindas Truk Usai Menabrak Sepeda Motor di Matakali Polman
Mereka yang sebelumnya naik pincara atau rakit untuk menyeberang kini mulai merasa ketakutan karena baru saja menelan korban.
Mantan Kepala Desa Leling Induk Alimin mengatakan, akibat luapan air yang terjadi pada Kamis malam membuat jembatan kembali ambruk.
Mirisnya, kayu gelondongan atau sampah yang di bawa arus sungai bertumpuk di jembatan hingga mengakibatkan air sungai meluap ke rumah warga hingga tebing sungai longsor.
"Itu karena jembatan yang dibuat pakai pancang jadi sampah dan kayu gelondongan tertahan di jembatan. Gara-gara itu kampung Kabeh Leling hancur masuk air dan juga longsor," ungkap Alimin saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com, Jumat (6/12/2024).
Ia mengatakan, masyarakat setempat sudah memberikan masukan kepada pekerja proyek jembatan agar tidak memasang pancang di sungai besar itu.
Namun, pihak perusahaan yang mengerjakan jembatan tersebut tidak ingin mendengar saran dari warga sehingga saat air meluap berdampak buruk ke perkampungan.
"Masa sungai seperti itu mau pergi (dipasangi) pancang, makannya gegara tiang pancang itu bertumpuk disitu sampah dan kayu dibawah jembatan," bebernya.
Lanjut dia, warga sudah mulai khawatir untuk menyeberang menggunakan rakit, selain sudah menelan nyawa manusia kondisi rakit juga kecil dan aliran sungai deras.
"Warga yang keluar (menyebrang) pakai rakit harus ada keperluan mendesak itupun harus terpaksa mereka menyeberang. Kalau warga terisolir itu sekitar 4000 an lah dari tiga desa," ujarnya.
Sehingga untuk sementara, warga meminta agar pekerjaan jembatan dihentikan untuk sementara sebelum semua sampah itu dibersihkan.
Sebab jika sampah itu dibiarkan akan mengancam pemukiman saat hujan deras terjadi hingga membuat air sungai meluap.
Jembatan Kabe di Desa Leling, Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), kembali ambruk usai diterjang banjir pada Kamis (5/12/2024) dini hari tadi.
Sebelumnya, pada September 2024 lalu jembatan penghubung tiga desa di Kecamatan Tommo itu rusak akibat diterjang banjir hingga membuat warga terisolir.
Kini jembatan yang sedang dalam proses perbaikan kembali roboh terbawa air yang deras akibat luapan sungai saat hujan deras.
"Jembatan kembali rusak (roboh) karena air dari hulu kembali meluap ke hilir, akibatnya jembatan yang dibangun itu rusak parah lagi. Kayu gelondongan menghantam jembatan itu," ungkap warga setempat Nasbih saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com, Kamis.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman