Pilkada 2024

Megawati Meradang Lihat Hasil Quick Count Pilkada 2024: Sudah di Luar Moral dan Etika!

Editor: Via Tribun
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan Sikap Politik PDIP tentang Pilkada 2024, Rabu (27/11/2024).

“Karena itulah kepada seluruh simpatisan, anggota dan kader PDI-P serta seluruh rakyat Indonesia, saya serukan terus menerus, jangan pernah takut untuk menyuarakan kebenaran,” ujarnya.

Baca juga: Kompak, Prabowo dan Jokowi Beri Pesan untuk Paslon yang Kalah Pilkada 2024: Menerima dan Kerja Sama

Suara PDIP Melemah di 'Kandang Banteng'

Hitung cepat Pilkada 2024, menunjukkan hasil yang cukup mengejutkan di Provinsi Jawa Tengah.

Pasalnya, wilayah yang menjadi kantong suara PDIP hingga mendapat julukan 'Kandang Banteng' ini, justru tak mendulang dukungan bagi pasangan yang diusung partai tersebut.

Diduga, hasil ini merupakan efek 'endorsement' yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto hingga mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Pawai Presiden ke 7 Joko Widodo bersama Cagub Ahmad Luthfi serta Cawahub Taj Yasin Maimoen berlanjut di Kabupaten Tegal. (istimewa)

Sebagai informasi, Jawa Tengah memiliki dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, yakni Ahmad Luthfi - Taj Yasin (02), dan Andika Perkasa - Hendrar Prihadi (01).

Paslon Andika Perkasa-Hendi, diusung oleh PDIP, sementara Ahmad Luthfi-Taj Yasin diusung Partai Gerindra bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Dilansir Tribun-Sulbar.com, hasil quick count Litbang Kompas menunjukkan Luthfi-Yasin meraih suara 59,30 persen.

Baca juga: Video Prabowo Dibuat di Rumah Jokowi, Tak Langgar Aturan meski Dukung Paslon Luthfi-Yasin, Mengapa?

Sedangkan, Andika-Hendi mengantongi suara 40,70 persen.

Data ini berdasarkan sampel masuk 100 persen pada Kamis (28/11/2024) pukul 08.50 Wita.

"Memang banyak hal yang terjadi pasca-survei (Litbang Kompas). Terjadi endorsement dari Jokowi dan Prabowo. Jokowi turun, Prabowo turun. Itu yang sedikit banyak mungkin bisa mengubah konstelasi," ujar peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, dalam Obrolan Newsroom Kompas.com, Rabu (27/11/2024).

"Kalau kita lihat di sini, sekarang ada loyalitas pemilih PDIP yang kemudian agak ter-split, terpecah. Kalau loyal ke partai, mestinya ke Andika, tapi sedikit banyak orang mengalihkan dukungan ke Luthfi-Yasin."

Senada, peneliti Litbang Kompas Maga Endarto, menyebut dukungan Jokowi dan Prabowo menjadi faktor penting yang mempengaruhi para pemilih.

Apalagi, kombinasi pendukung kedua tokoh ini menjadi tambahan signifikan untuk mendulang suara bagi Ahmad Luthfi-Taj Yasin di menit-menit terakhir.

"Faktor Jokowi begitu signifikan, baik yang masih bimbang atau swing voter. Ketika Jokowi datang, membuat mereka mudah untuk pindah (pilihan)," ujarnya dalam Obrolan Newsroom Kompas.com, Rabu (27/11/2024).

Halaman
123