O2SN Sulbar

Klarifikasi Dinas Pendidikan Soal Atlet O2SN Berlaga di Jakarta Diduga Terlantar

Penulis: Suandi
Editor: Munawwarah Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kontingen atlet dan pendamping/pelatih O2SN Sulbar yang menggunakan seragam sesuai tiba di Hotel di Jakarta.

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) klarifikasi terkait isu penelantaran atlet Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang bertanding di Jakarta.

Kepala Disdikbud Sulbar, Mithar Thala Ali, menegaskan bahwa pihaknya tidak menelantarkan para atlet dan menekankan pentingnya efisiensi serta transparansi dalam proses keberangkatan.

Baca juga: Airlangga Hartarto Mundur, DPD Golkar Sulbar: Golkar Harus Tetap Solid dan Segera Berbenah

Baca juga: Pejabat Disdikbud Sulbar Selingkuh dengan Honorer Akan Disidang Etik, Honorernya Diberhentikan

Klarifikasi ini muncul setelah beberapa orangtua atlet menyuarakan kekhawatiran terkait kurangnya perhatian terhadap anak-anak mereka selama pelaksanaan O2SN.

Mereka kecewa karena para atlet tidak dilepas secara resmi oleh pihak Disdikbud sebelum berangkat ke Jakarta.

Diketahui, sebanyak 25 atlet dari berbagai cabang olahraga bersama ketua kontingen berangkat ke Jakarta.

Mithar menjelaskan bahwa para atlet sudah berkumpul di Mamuju pada pukul 12.00 WITA pada Sabtu, 4 Agustus 2024 di rumah Ketua Kontingen, Aminah, sebelum bersama-sama menuju bandara dengan kendaraan yang disiapkan.

"Sama sekali tidak diterlantarkan, titik kumpul atlet sudah diatur dengan baik, bahkan ada yang langsung menuju bandara untuk efisiensi waktu," ujar Mithar pada Senin (12/8/2024).

Mithar juga menjelaskan bahwa beberapa atlet dari daerah Kalukku, Bonehau, dan Tommo diberikan izin untuk bergabung langsung di bandara.

Selain itu, ada juga orangtua atlet dari Mamuju yang memilih mengantar anaknya sendiri hingga ke bandara dan bergabung dengan rombongan.

"Terkait jumlah pelatih yang dikatakan kurang itu tidak benar. Semua cabang olahraga ada pendamping/pelatihnya. Total pelatih yang berangkat sebanyak 15. Terdiri dari 1 pendamping atletik, 1 pendamping bulutangkis, pendamping renang, 1 pendamping karate, dan satu pendamping pencak silat," ungkap Mithar.

Sekretaris Disdikbud Sulbar, Sjaifuddin, membantah klaim bahwa para atlet tidak menerima seragam.

Ia menegaskan bahwa seragam telah dibagikan setibanya di Jakarta, namun terjadi keterlambatan karena penerbangan Makassar-Jakarta tertunda hingga lima jam.

"Baju atlet disiapkan dan diterima di hotel tempat registrasi, namun karena keterlambatan pesawat, seragam baru dibagikan setelah rombongan tiba subuh," jelas Sjaifuddin.

Lebih lanjut, Kepala Bidang SMA yang juga bertindak sebagai pendamping kontingen O2SN Sulbar, menjelaskan mekanisme pembiayaan yang digunakan.

Menurutnya, semua biaya keberangkatan atlet dari rumah hingga tiba di Jakarta ditanggung oleh pemerintah, namun sistem penggantian dilakukan setelah kegiatan selesai dan berdasarkan bukti pengeluaran.

"Kami memahami jika ada orangtua yang belum sepenuhnya memahami mekanisme ini, dan kami siap memberikan penjelasan lebih lanjut," pungkasnya.

Disdikbud Sulbar berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik bagi para atlet dan memastikan semua proses berjalan dengan transparan serta efisien demi kelancaran pelaksanaan O2SN tahun ini.(*)

Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi