TRIBUN-SULBAR.COM - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin menerapkan prinsip Servant Leadership sejak memimpin Sulawesi Barat per Mei 2024.
Kepemimpinan yang melayani orientasinya adalah untuk melayani, dengan membangun kepemimpinan inklusif serta fokus pelayanan masyarakat.
Memasuki tiga bulan kepemimpinannya, Bahtiar sudah berkali-kali bolak balik mengelilingi enam kabupaten se-Sulawesi Barat mulai dari Pasangkayu, Mamuju Tengah, Mamuju, Majene, Polewali mandar (Polman) hingga Mamasa.
Bahkan Mamasa dalam dua pekan terakhir Juli 24 sudah dua kali dikunjunginya.
Bahtiar keliling daerah, selain memasifkan program penanaman pisang cavendish dan sukun untuk memperkuat ketahanan pangan mandiri, juga untuk mengetahui langsung pokok permasalahan yang dihadapi masyarakat i daerah.
Mulai masalah pangan, ekonomi, pendidikan hingga Kesehatan.
Pendekatan humanis kepada masyarakat dengan sering turun ke lapangan dijalankan Bahtiar dengan rutin.
Bahkan dia kerap membawa serta sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup pemprov Sulbar untuk bersama-sama melihat masalah yang ada di lapangan.
Baca juga: 118 Ribu Penduduk Sulbar Masuk Data Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan
Baca juga: Ribuan Warga Majene Belum Perekaman e-KTP Terancam Tidak Bisa Nyoblos di Pilkada
Bahtiar bahkan pernah mengatakan bahwa keberadaannya tak hanya sekadar mengugurkan kewajiban sebagai penjabat, namun juga untuk memastikan program kerja pemerintah daerah berjalan dengan baik.
"Saya pastikan saya tidak sama Gubernur siapapun, saya punya cara sendiri dan seni sendiri. Jadi saya hadir bukan hanya datang untuk menggugurkan kewajiban saja," ujar Bahtiar.
Dia menginginkan jajaran pemprov Sulbar lebih banyak melaksanakan aksi di lapangan.
"Makanya saya sampaikan pejabat pemprov harus 70 persen di lapangan dan 30 persen di kantor," urainya.
Menurut mantan Pj Gubernur Batam dan Sulsel itu, seorang pemimpin yang melayani masyarakat,harus mampu mendengarkan, melihat, dan merasakan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat.
Kemudian setelah mendengarkan keluhan, aspirasi, dan harapan masyarakat, maka segera harus dicarikan solusi untuk pemecahan masalah dan menetapkan kebijakan melalui program atau kegiatan.
Sapa Warga Mambi
Perjalanan Sapa Warga kembali dilanjutkan oleh Pj Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin di Kecamatan Mambi Kabupaten Mamasa Selasa (23/7/2024). Sapa Warga dihadiri empat perwakilan tokoh adat Mambi, tokoh agama, tokoh masyarakat, kepala desa dan warga setempat.
Acara yang dikemas santai tersebut berlangsung di rumah adat Lantang Kade Nene Kecamatan Mambi. Hadir menemani Pj Bahtiar diantaranya Ikut mendampingi Pj Bahtiar antara lain Asisten III Amujib, Kepala Dinas Sosial Abdul Wahab, Kadis Perikanan dan Kelautan Andi Suyuti. Kadis Kesehatan drg.Asran Masdy, Kadis Pekerjaan Umum Rachmad, Kadis Pertanian Syamsul Ma'rif, Kadis Pemukiman dan perumahan, Kadis Lingkungan Hidup serta Kadis Pendidikan Mithhar Thala Ali.
Sapa warga dipandu langsung oleh Pj Gubernur Bahtiar sambil memperkenalkan para OPD yang mendampinginya.
"Saya membawa OPD Pemprov Sulbar. Biar bisa mendengar langsung situasi yang tengah dihadapi oleh warga Mambi," sapa Pj Bahtiar.
Menurutnya arahan Pj Gubernur untuk menanam jenis hortikultura, anggrek, sayuran dan jenis tanamam lainnya di Mambi sudah benar. Terutama kata Ruslan tanaman Anggrek sangat tepat untuk dibudidayakan di tempat ini. "Saya usulkan Pak Gubernur, berikan kesempatan salah seorang yang telah digaji oleh negara untuk memelihara. Terutama yang akan dikembangkan yaitu anggrek sesuai arahan pak gubernur. Inilah yang sangat penting. Terima kasih pak Gubernur sudah ke Mambi" kata Ruslan.
Mendengar usulan ini, Pj Bahtiar langsung menimpali dan menyetujui.
"Idenya bagus sekali. Saya langsung eksekusi. Pak Kadis, langsung buatkan SK. Dan Pak Camat bisa libatkan PKK untuk memanfaatkan halaman dan di bawah rumah ini. Bukan hanya kegiatan budaya. Termasuk hasil hasil kerajinan, UMKM dan bisa kan ditempati menjual angrek di tempat ini" tandas Bahtiar.
Sementara itu tokoh adat lainnya yakni Ali Rukman menyambut hangat kunjungan Pj Gubernur di Mambi. Sambil terbata bata, memejamkan mata dan lalu terisak Ali Rukman terlihat terharu saat memulai berdialog dengan Bahtiar. Dia menyampaikan pesan adat menggunakan bahasa setempat lalu diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
"bapak akan diberikan keselamatan, kesehatan dan akan tercatat seterusnya sampai di masa mendatang. Itulah pesan pesan orang tua yang disampaikan kepada tamu yang datang ditempat ini" ujarnya.
Penyampaian doa dan pesan adat Mambi hanya dapat disampaikan kepada orang orang tertentu seperti kepada Pj Bahtiar. "Sudah sewajarnya kami menyampaikan hal hal yang baik kepada bapak gubernur di rumah adat ini" ujarnya terisak.
"Bapak akan terjaga aman di Sulbar sebab telah mendatangi tanah Mambi" ujarnya sambil memperkenalkan empat pemangku adat yang dipimpin oleh Tomakaka.
Pada kesempatan terakhir Pj Bahtiar berharap dapat berbuat sesuatu kepada warga Mambi walaupun hanya sementara bertugas di Sulbar. Di depan warga adat Pj. Bahtiar menyampaikan agenda yang akan dia kerjakan di Sulbar.
Bahtiar berharap, masyarakat Mambi di Mamasa dapat menambah produksi yang dikelola, hal ini berkaitan dengan mempersiapkan daerah menyambut IKN di Kalimantan Timur. Pertambahan jumlah orang di IKN harus menjadi peluang sebab kedepan yang paling diperlukan adalah pangan.
“Daerah paling bagus adalah Sulbar. Supaya ada manfaat IKN. Maka jumlah produksi pertanian, perkebunan, buah-buahan harus kita tambah,” tandasnya. (*)