TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pemerintah Sulawesi Barat (Sulbar) akan membuat program ketahanan pangan dengan Komando Resor Militer 142/Taroada Tarogau (Korem 142/TTG), Polda Sulbar, dan TNI Angkatan Laut (Lanal) Mamuju.
Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin saat diwawancarai usai menanam sukun di belakang gedung DPRD Sulbar, pada Minggu (2/6/2024).
Baca juga: Waria di Mamuju Ditangkap Polisi, Tawarkan Anak di Bawah Umur via MiChat ke Pria Hidung Belang
Baca juga: Ayo ke Bulo Polman! Bulan Juni Ada Festival Menarik Ini
Kata dia, kerjasama yang akan dibangun Pemprov yaitu penguatan ketahanan pangan, gizi, dan menurunkan emisi karbon dengan gerakan menanam.
"Besok kami akan lakukan, hari Senin. Jadi ini benar-benar seluruh elemen, unsur penyelenggara negara yang bekerja di wilayah Sulbar ini kita kerja bareng untuk menggerakkan ini," ujarnya.
Ditanya soal target jangka pendek terkait gerakan menanam pohon, Bahtiar mengaku, akan mengedukasi masyarakat.
Ia ingin masyarakat secara mandiri mengadakan bibit. Hal itu agar bibit pohon yang ditanam masyarakat tidak bergantung dari daerah luar.
"Saya ingin, di Sulbar kita menanam dalam jumlah besar. Makanya mau tidak mau kami akan latih masyarakat Sulbar, ini kan bibit sudah ada. Nah bagaimana ini bibit bisa kita latih," ungkapnya.
Lanjut Bahtiar, selain penggunaan APBD Provinsi, Pemprov akan mendorong penggunaan APBD kabupaten, hingga dana desa.
"Dalam waktu singkat, langkah yang sangat cepat tentu kita akan melakukan dengan bersumber dari APBD provinsi, kita juga dorong dari APBD kabupaten, dan mungin dari dana desa," kata Bahtiar
Ia menambahkan, bukan hanya pembibitan sukun, melainkan juga tanaman yang memiliki gizi bermanfaat bagi masyarakat.
"Mungin juga pembibitan pisang, cabe, nenas, semangka, dan semua yang memiliki gizi masyarakat. Jadi kita menambah yang sudah ada. Sekarang ada, kita tambah yang sudah ada," sambungnya.
Menurutnya, apa yang sudah ada harus ditingkatkan.
"Tadi pisang, dua kapal tiap hari, bisa tidak jadi 200 kapal tiap hari? Itu baru benar kita kerjanya. Kalau belum sampai 200 berarti kerjanya masih biasa-biasa kita. Itu baru ada gunanya Bahtiar ke sini," pungkasnya.(*)
Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi