TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pj Gubernur Sulbar, Prof Zudan Arif Fakrulloh bersama jajaran Pemprov Sulbar melakuksanakan giat soft launching gedung kantor gubernur yang baru, Kamis (21/3/2024) di Kompleks Kantor Gubernur Sulbar, Jl Abdul Malik Pattana Endeng, Mamuju, Sulbar.
"Hari ini kita berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo, Mentri PUPR, Mendagri, yang sudah memberikan sumbangan bangunan ini seharga kurang lebih Rp118 miliar," kata Prof Zudan Arif Fakrulloh.
Sestama BNPP itu pun berharap, kantor gubernur Sulbar baru yang dibangun dengan konsep smart office dan green building dapat meningkatkan kinerja Pemerintah Provinsi Sulbar.
"Nah, di gedung ini yang kurang lebih luasnya 9.000 meter persegi akan sangat bermanfaat, akan menjadi gedung utama untuk tata kelola pemerintahan kita, termasuk nanti data center, ruang rapat, aula, ballroom, itu ada disini ruang serbaguna. Ini kita optimalkan untuk kepentingan Sulbar, termasuk bagaimana satu data kita kelola disini untuk membangun digitalisasi," ujarnya.
Baca juga: Sidang Kasus Korupsi Laboratorium Unsulbar Terdakwa Hadirkan Saksi Ahlinya Ferdy Sambo
Baca juga: Kunci Jawaban Kelas 11 Bahasa Inggris Tingkat Lanjut Kurikulum Merdeka Halaman 155 - 154: Activity 4
Untuk tanggap bencana, Pj Gubernur Sulbar, Prof Zudan Arif Fakrulloh menjelaskan, pihaknya sudah memiliki alat deteksi dan peringatan dini bencana alam, seperti gempa bumi. Bahkan, pihaknya sudah melakukan beberapa kali latihan mitigasi tanggap bencana.
"Kita sudah empat kali latihan, simulasi, mudah-mudahan terus menerus, bahkan tiap bulan kita latihan seperti itu untuk mitigasi tanggap bencana," ungkap Prof Zudan Arif Fakrulloh.
Pada kesempatan yang sama, Sekprov Sulbar, Muhammad Idris menjelaskan, gedung baru kantor gubernur memiliki keistimewaan dan keunggulan.
"Jadi, ini kalau kita lihat dari persyaratan konstruksi yang dibangun di gedung ini, luar biasa. Misalnya jumlah tiang utama itu sebanyak 80 unit dengan kedalaman 21 meter. Jadi, dari segi konstruksi di daerah rawan gempa, ini insyaallah sudah sangat memadai dan kita disampaikan bahwa tidak ada kekhawatiran di konstruksi," tutur Muhammad Idris. (*)