TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Pihak Basarnas Mamuju tak ingin komentari insiden penikaman sekuriti di halaman kantornya.
Humas Basarnas Mamuju Devis mengatakan, korban maupun pelaku bukan bagian dari Basarnas Mamuju.
"Korban dan pelaku itu hanya sekuriti yang kerja melalui pihak ketiga," kata Devis saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com, via telepon, Senin (25/12/2023).
Bahkan Devis mengaku tak mengetahui perusahaan yang mempekerjakan korban dan pelaku untuk menjaga keamanan di kantornya.
"Untuk urusan itu, urusan mendalam kami tidak tahu, karena sekuriti adalah pihak ketiga. Bukan anggota organik dari Basarnas Mamuju," katanya.
Dikatakan, pihak Basarnas Mamuju hanya melaporkan kejadian itu ke kantor polisi atas adanya peristiwa pembunuhan.
"Kami dari Basarnas Mamuju hanya melaporkan kejadian ke polisi. Dia pelaku dan korban itu kewenangan perusahaannya (pihak ketiga)," pungkasnya.
Diketahui, sekuriti Basarnas Mamuju Zulkarnain (40) tewas ditikam rekan kerjanya bernama Rahmat Maulana (23) pada Minggu (24/12/2023).
Pelaku nekat menikam lantaran kesal selalu disuruh-suruh oleh korban yang tak lain adalah teman kerjanya.
Korban tewas dengan 32 tusukan badik di badannya.
Jenazah korban dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara Mamuju, usai ditikam pada bagian tubuh korban.
Kasat Reskrim Polresta AKP Jamaluddin mengatakan, korban ditikam pelaku saat sedang duduk main gitar di pos satpam Basarnas Mamuju pada pukul 15.00 Wita sore tadi.
"Awalnya pelaku dan korban sedang ngobrol berdua di pos. Namun tiba-tiba pelaku ini datang dari belakang menikam korban yang sedang duduk main gitar," kata Jamal kepada Tribun-Sulbar.com.
Dari hasil rekaman cctv, pelaku menikam korban sebanyak 32 kali saat korban sudah tumbang usai mendapat tikaman pertama.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman