Sengketa Lahan Stadion Kondosapata

Bupati Mamasa Ramlan Badawi Ogah Pusingi Ribut-ribut Lahan Stadion Kondosapata

Ramlan badawi menegaskan terkait persoalan tuntuntan warga kata dia, ia mengaku tidak ada kaitannya dengan Pemda Mamasa.

Penulis: Hamsah Sabir | Editor: Ilham Mulyawan
Tribun Sulbar / Samuel Mesakaraeng
Bupati Mamasa, H Ramlan Badawi 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMASA - Bupati Mamasa, Ramlan Badawi tidak mau ambil pusing perihal ribut-ribut antar warga, Syamsul dan Amir Tote soal lahan Stadion Kondosapata, yang berada di Desa Lambanan, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar).

Ramlan mengatakan, Pemerintah kabupaten (Pemkab) Mamasa punya hak pembebasan tanah tersebut, karena memiliki sertifikat secara hukum.

"Selesai pembebasan tanah itu aman buat Pemda, selesai pengerjaan proyek aman buat Pemda," ungkap Bupati saat ditemui di stadion, Selasa, (22/8/2023).

Sehingga kata dia, Pemda tinggal meresmikan lapangan tersebut.

Baca juga: Pemilik Tanah Pasang Spanduk Dilarang Beraktifitas di Stadion Kondosapata Mamasa

Baca juga: Sengketa Tanah Stadion Kondosapata di Mamasa, Awalnya Digadai Senilai Empat Induk Kerbau

Terkait persoalan tuntuntan warga kata dia, ia mengaku tidak ada kaitannya dengan Pemda Mamasa.

Namun, selaku Pemerintah daerah, ia akan tetap memfasilitasi keduanya sehingga ada titik temu.

"Bagaiamanapun karena ini warga saya jadi saya akan tetap fasilitasi untuk mencari titik temu, sehingga ada kejelasan baik secara hukum maupun secara publik," jelas Ramlan.

Pihaknya akan mempertemukan kedua bela pihak antara Syamsul dan Amir Tote, untuk mencari titik temu.

Sebelumnya diberitakan, Spanduk bertuliskan dilarang beraktifitas perjang di Satdion Kondosapata, Desa Lamaban, Kecamatan Mamasa, Senin, (22/8/2023).

Spanduk putih bertuliskan tinta merah itu dipasang oleh Syamsul, warga Desa Malakbo, Kecamatan Tanduk Kalua, Kabupaten Mamasa.

"Dilarang melakukan aktivitas disini," tulis dalam spanduk itu.

Pantauan Tribun-Sulbar.com dilapangan, ebelumnya, sekelompok warga di bawah pimpinan Syamsul, mendatangi satdion tersebut sekira pukul 11:00 Wita.

Tanpa basah basi ia kemudian memasang spanduk tersebut.

Kepada sejumlah awak media, Syamsul, mengaku, dirinya hanya menuntut haknya, sebab belum dibayarkan.

"Saya cuma menuntut hak saya, karena sudah mau diresmikan saya belum dibayar," ungkap Syamsul, saat ditemui di langan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved