DBD Sulbar

Kasus DBD di Sulbar Tinggi, Dinkes Bagi Tips Terhindar Demam Berdarah

Editor: Ilham Mulyawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasar Induk Wonomulyo Kabupaten Polman, Sulawesi Barat difogging untuk mencegah penularan Demam Berdarah Dengue (DBD) dan virus corona. Fogging dilakukan oleh Pemerintah Kecamatan bersama Karamil Wonomulyo dan Polsek Wonomulyo, Rabu (15/7/2020).


Saat ini, dibagi tiga kelompok besar dalam penanganan kasus DBD ini.


Pertama, tindakan promotif, kedua tindakan preventif dan terakhir tindakan kuratif atau pengobatan.


"Kita sudah koordinasi ke kabupaten bahkan ke Puskesman. Jadi kita selalu laksanakan penyuluhan," ungkapnya.


Karena ini, kata dr Darmawiyah penyebab DBD ini sebenarnya prilaku hidup sehat.


Kemudian, memang musim hujan saat ini penyebarannya bisa saja terus terjadi dan tentunya harus menjaga kebersihan lingkungan.


"Ini biasanya ada di air tergenang. Kalau kita sudah mendapatkan satu kasus langsung kita lacak sekitarnya. Jangan sampai ada terkena karena cepat menular," ujarnya.


Selain itu, melakukan pembagian insektisida dan Obat Pembunuh Jentik Nyamuk (ABATE), termasuk penanganan fogging.


Terakhir, dilakukan tindakan kuratif atau pengobatan yang terkena DBD.


"Jadi siklus demamnya dua sampai tujuh hari, dia biasa kalau hari tiga sakit turun demamnya padahal jangan sampai ke keadaan sok, makanya harus langsung dirujuk ke puskesmas kalau ada kasus," tandasnya.


Adapun, Kasus DBD selema periode Januari - Juni tahun 2023 diantaranya:


1. Kabupaten Mamuju : 114 kasus (1 meninggal)


2. Kabupaten Mamuju Tengah : 64 kasus


3. Kabupaten Pasangkayu : 60 kasus


4. Kabupaten Majene : 18 kasus (2 meninggal)


5. Kabupaten Polewali Mandar : 139 kasus


6. Kabupaten Mamasa : 2 kasus.(*)