TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) Sulbar mencapai angka 397 kasus per Juli tahun 2023.
Lingkungan tidak sehat salah satu penyebab timbulnya kasus DBD tersebut.
Contohnya sampah yang lama tidak diangkut dan banyaknya genangan dilingkungan pemukiman warga.
Berikut, tips menghindari terjadi DBD dilingkungan sekitar pemukiman menurut Sekretaris Dinas Kesehatan Sulbar dr Darmawiyah.
"Saat ini terjadi musim hujan, kalau ada genangan air disekitar lingkungan rumah segera dibuang dan jangan dibiarkan," kata dr Darmawiyah.
Termasuk, juga jangan membiarkan sampah berserakan yang bisa menimbulkan nyamuk bersarang.
Jika terdapat anggota keluarga atau orang terdekat yang mengalami gejala DBD segera dirujuk ke puskesmas terdekat.
Selain itu, pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien hingga saat ini yaitu dengan cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) menggunakan metode 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang Barang Bekas).
Sebelumnya, diberitakan Kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) di Sulawesi Barat mengalami peningkatan tahun 2022.
Tercatat selama periode Januari hingga Juni 2022 kasus DBD di Sulbar sebanyak 397 kasus tersebar di semua kabupaten.
"Kalau dilihat trendnya ada peningkatan terus kasusnya," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Sulbar dr Darmawiyah, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (6/7/2023).
Dia membeberkan bahwa dari 397 kasus ada tiga yang meninggal yakni di Mamuju satu orang dan Majene dua orang.
DBD ini adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes terutama Aedes aegypti.
"Ada penanganan tersendiri beda dengan penyakit lainnya," kata dr Darmawiyah.