TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Warga Desa Bonda, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar),terpaksa bergotong royong membangun jembatan darurat.
Hal itu dilakukan lantaran jembatan penghubung anatara Dusun Tawaro dan Dusun Paniki Mamuju ini rusak akibat diterjang banjir beberapa waktu lalu.
Bahkan sudah empat kali masyarakat desa membangun jembatan darurat lantaran sering rusak diterjang banjir.
Jembatan darurat itu dibuat dari batang pohon kelapa, agar warga bisa melintas menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki.
Kepala Desa Bonda Abdul Wahab mengaku, sudah beberapa kali mengusulkan ke kabupaten untuk pembangunan jembatan tersebut.
Namun, hingga sampai saat ini belum juga ada kabar baik untuk perbaikan jembatan yang utuh.
"Kalau kita berharapnya dari Pemda dan Balai kita mau pembangunan jembatan permanen. Untuk mengusul ini sudah tiga kali musrembang, tapi di rapat kemarin musrembang tahun ini belum ada jawab dari dinas PUPR terkait perbaikan jalan," kata Abdul Wahab saat dihubungi Tribun-Sulbar.com, Jumat (2/6/2023).
Namun demikan,Wahab juga tidak bisa mengatakan apakah tidak ada bantuan untuk tahun ini.
Karena pemerintah kecamatan dan desa juga sudah melakukan rapat dengan dinas PUPR dan Balai.
"Saya juga tidak berspekulasi soal itu, jangan sampai adaji bantuan untuk tahun ini. Kecuali kalau lewat tahun ini tidak ada lagi berarti tidak ada itu," katanya.
Menurut Wahab,biaya pembangunan jembatan untuk jadi permanen itu diperkirakan akan menghabiskan biaya sampai Rp 6 sampai Rp 7 miliar.
"Kita tidak bisa bangun jembatan itu kalau hanya menggunakan anggaran dana desa," ujar dia.
Dia menjelaskan, rusaknya jembatan tersebut membuat warga kesulitan jika hendak mengurus administrasi ke kantor desa.
Warga harus melewati jalan akses alternatif sejauh 15 kilometer dari Dusun Tawaro ke Dusun Paniki.
"Kalau ada warga ada urusan ke kantor desa harus lewat jalur alternatif lewat Desa Toabo yang jaraknya 15 kilometer," imbuhnya.
Karena itu, sebagai pemerintah desa sangat mengaharapkan jembatan tersebut dapat anggaran untuk dibangun permanen.
Terpisah Camat Papalang Ratnawati Ali mengatakan, jembatan rusak tersebut sudah diusulkan ke dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).
Kendati demikan, dia juga belum mengetahui kapan dikerjakan apakah tahun ini atau di tahun berikutnya.
"Kami sudah usulkan di RKPD tapi belum saya ketahui pekerjaanya tahun ini atau tahun berikutnya," ujar dia.
Pihaknya juga segera berkoordinasi dengan kepala desa untuk membahas soal jembatan rusak tersebut.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Abd Rahman