Sebanyak, 72 hektare sawah belum bisa ditanami padi lantaran masih tertimbun lumpur dan pasir beserta kayu bekas banjir.
Pantauan Tribun-Sulbar.com, puluhan hektare sawah itu sudah ditumbuhi rumput ilalang atau menjadi semak blukar.
Para petani sulit untuk mengerjakan dengan keterbatasan kemampuan, mereka hanya bisa berharap pemerintah turun tangan.
Meski begitu, masih ada 50 hektare sawah yang dipaksakan untuk dikerjakan, itupun membuat pertumbuhan padi yang ditanam tidak bagus karena masih tersisa pasir bekas banjir.
Ketua Kelompok Tani Tamiriri 2 Suardi Ali mengaku, pascabanjir pemerintah sama sekali tidak pernah turun memberikan bantuan.
"Sudah 8 bulan petani kita tidak bisa tanam padi, karena persawahan tidak bisa dikerjakan dengan tenaga manusia. Harus menggunakan alat berat," ungkap Suardi kepada Tribun-Sulbar.com, Sabtu (27/5/2023).(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Abd Rahman