Virus Jembrana

Daging Sapi Terjangkit Virus Jembrana Aman di Konsumsi, Begini Penjelasan Kabid Peternakan Mateng

Penulis: Samsul Bachri
Editor: Nurhadi Hasbi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemilik apotek Syarfa Farma, Nurwati saat ditemui tribun-sulbar.com, di Jl. Jenderal Sudirman, Topoyo, Mamuju Tengah, Sabtu (22/10/2022). Ia pun siap jika nantinya ada penyitaan seluruh obat sirop yang yang masuk daftar pelarangan peredaran oleh BPOM.

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Nurwati sebut daging sapi terjangkit virus jembrana aman dikonsumsi.

Hal tersebut disampaikan Nurwati saat ditemui dikantornya, Jl. Tammauni Pue Ballung, Benteng, Tobadak, Rabu (1/3/2023).

Menurutnya, selama daging tersebut dimasak dengan benar tetap aman dikonsumsi.

"Aman dikonsumsi, selama diolah dan dimasak dengan benar," kata Nurwati.

Lanjutnya, apalagi virus tersebut tidak menular ke manusia.

"Pemasakannya dengan suhu kurang lebih 65 - 71 derajat celcius, tapi tergantung juga dari volume daging, " tandasnya.

Dikutip dari laman infopublik.id, Dosen Divisi Kesmavet dan Epidemiologi pada Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University, Denny Widaya Lukman, menyampaikan penyakit Jembrana merupakan penyakit menular hanya pada sapi Bali (tidak menular ke sapi jenis lain).

"Jadi, jika daging berasal dari Sapi Bali yang tertular penyakit Jembrana, maka orang yang mengonsumsinya tidak akan sakit atau tertular oleh virus tersebut," ungkap Denny yang juga merupakan Anggota Komisi Ahli Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan Karantina Hewan Kementerian Pertanian.

Ia pun menjelaskan, virus Penyakit Jembrana tidak tahan dengan pemasakan daging.

"Virus dapat “dimatikan” dengan pemanasan (dimasak) pada suhu minimal 55 derajat celcius selama minimal 15 menit, artinya dengan merebus daging atau memanggang daging maka virus akan mati,” ujarnya.

Ia juga mengatakan virus Jembrana tidak dapat ditularkan dari sapi ke manusia, artinya penyakit itu tidak bersifat zoonotic.

"Jadi, jika orang berdekatan dengan sapi yang sakit atau mengkonsumsi daging sapi tertular jembrana, maka orang tidak akan tertular,” imbuhnya.(*)

Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Samsul Bahri