Sapi Mati Mendadak

Sudah 124 Sapi Mati Mendadak di Polman, Peternak Diminta Kenail Ciri-ciri Virus Jembrana

Penulis: Fahrun Ramli
Editor: Nurhadi Hasbi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim dokter hewan Distanak Polman lakukan pemeriksaan kondisi kesehatan sapi pasca Puluhan sapi mati diduga terserang Jembrana.dok Isnaniah

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Polewali Mandar (Polman) himbau peternak sapi untuk mengenali ciri dan gejala virus Jembrana.

Hal itu lantaran kematian hewan ternak sapi di wilayah Polman sudah mencapai 124 diagnosa suspect virus Jembrana.

Kematian hewan sapi itu tersebar di Kecamatan Luyo, Balanipa, Mapilli, Tinambung dan Campalagian.

Dengan kematian terakhir terjadi pada 29 November 2022 lalu, bersamaan mencapai puluhan ekor sapi.

Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Pangan, Kaharudin mengatakan virus Jembrana harus diwaspadai.

Meski virus itu tak menular ke manusia, namun dapat menyebabkan kematian pada sapi dan kerugian ekonomi.

Virus Jembrana pada sapi sendiri masuk pertama kali di Polman pada 19 Agustus 2022 lalu.

Para peternak sapi pun dihimbau untuk tidak membeli sapi dari Mamuju, dan Pasangkayu.

"Saat ini kita juga perketat chek poin di Desa Rea, Kecamatan Binuang, upaya menekan penyebaran virus Jembrana," ujar Kaharudin saat dihubungi via telepon, Sabtu (4/2/2023).

Ia mengatakan petugas peternakan siap siaga selama 24 jam di lokasi check poin Desa Rea Timur, Kecamatan Binuang.

Hewan ternak yang tidak memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) tidak dapat masuk ke Polman.

"Penyebaran penularan virusnya cukup cepat tersebar, ini kita sudah siapkan vaksin, nanti Senin kita mulai vaksin," lanjut Kaharudin.

Ia mengatakan ada 2.000 dosis vaksin Jembrana disiapkan untuk 1.000 lebih hewan ternak sapi.

Para peternak pun dihimbau untuk mengenali ciri-ciri sapi yang terserang virus Jembrana.

Jika menemukan ciri dan gejala tersebut, harus segera melapor ke petugas dokter hewan setempat.

Halaman
12