Sapi Mati Mendadak

Banyak Sapi Mati Mendadak, Balai Karantina Tutup Sementara Akses Keluar Masuk Sapi

Penulis: Habluddin Hambali
Editor: Munawwarah Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sapi milik Kadir yang mati secara tiba-tiba di Lingkungan Padang Malolo dan Sampoang, Kelurahan Sinyonyoi Selatan, Kecamatan Kalukku. Mamuju, Sulbar (Kadir)

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju akan menutup sementara akses keluar masuk ternak sapi.

Hal tersebut disampaikan Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju, drg Agus Karyono saat ditemui sela-sela mendampingi Wamentan RI Harvick Hasnul Qolbi di Kabupaten Majene, Sulbar, Selasa (31/1/2023) kemarin.

"Saya sudah perintahkan karyawan untuk menutup sementara akses keluar masuk sapi. Ini agar penyebaran virus jembrana tidak semakin merebak," kata Agus.

Karena dia mencurigai sapi yang mati di Kecamatan Kalukku, Mamuju, Sulbar terserang penyakit jembrana.

Sebab, ada keringat darah dan sebagainya. 

"Saya yakin itu penyebaran virus dari Pasangkayu," ungkap Agus.

Sehingga, tim sementara turun melakukan langkah-langkah pengendalian.

Seperti, menutup akses masuk dan keluar ternak sapi.

"Dilakukan juga penyemprotan disinfektan di titik terdampak dan isolasi terhadap ternak yang bergejala, serta gerakan vaksinasi," bebernya.

Sedangkan, Kepala Bidang Peternakan, Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Sulbar, Nur Kadar mengungkapkan sudah turun menangani bersama pihak kabupaten.

Adapun, langkah-langkah dilakukan seperti melakukan investigasi bersama tim dari Pemkab Mamuju. Ditemukan gejala klinis virus Jembrana di tujuh ekor sapi di Lingkungan Ranga-Ranga, Kelurahan Sampoang, Kalukku. 

"Ada gejala klinis virus Jembrana. Tapi tim tetap mengambil sampel untuk dikirim ke BBVET Maros," tandasnya.

Saat ini, di Sulbar sudah ada empat kabupaten yang positif Jembrana, yakni Kabupaten Pasangkayu, Mamuju, Majene dan Polman.(*)