TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Mahasiswi Mamuju ikut serta dalam gabungan Massa Aliansi Sulawesi Barat (Sulbar) Bergerak.
Pantauan Tribun-Sulbar.com, Senin (11/4/2022) kaum perempuan juga ikut meramaikan aksi demonstrasi itu.
Bahkan tak jarang mereka ikut memegang pengeras suara utuk menyampaikan orasi yang menjadi tuntutanya.
Salah satu mahasiswi Universitas Muhammadya Mamuju (Unimaju) yang ikut aksi diantaranya, Wilmaela.
Perempuan yang sudah semester delapan itu mengaku resah dengan kondisi politik hingga sosial ekonomi saa ini.
Dimana ia menilai wacana penundaan pemilihan umum, kenaikan BBM hingga kenaikan bahan bakok ialah kegagalan pemerintah saat ini.
"Tentu dari 12 isu tuntutan yang kami sepakati ini, sudah kami kaji dan pelajari baik-baik," terang Wilmaela saat ditemui di sela aksi demonstrasi.
Ia menegaskan kaum perempuan bukanlah mahluk lemah yang tak dapat berbuat apa-apa.
Meski bulan suci ramadan yang harus membuat ia menahan haus dan tenggorokan kering, namun ia tetap semangat.
"Jagan pandang enteng perempuan, ibu kita kartini sudah menegaskan itu jauh-jauh hari sebelumnya," ujar ketua Kopri PMII Cabang Mamuju itu.
Dari 12 isu tuntutan yang disampaikan Aliansi Sulbar Bergerak, Wilmaela turut menekankan undang-undang TPKS.
Aturan yang menjadi payung hukum bagi korban kekerasan seksual itu menjadi pusat perhatianya.
Sebab, menurutnya dari tahun 2016 UU TPKS atau UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual tersebut belum disahkan dan harus terus diperjuangkan.
"Untuk itu bagi kaum perempuan mari terus berjuang demi keadilan dan rasa perlindugan bagi kita semua," harapnya.
Adapun 12 isu tuntutan yang disuarakan Aliansi Sulbar Bergerak yakni :