TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Jelang Ramadan 1443 Hijriah, warga menggadaikan emas di Pegadaian Cabang Mamuju Sulawesi Barat (Sulbar) meningkat.
Setiap harinya terdapat 30 sampai 40 warga yang datang di kantor pegadaian cabang Mamuju, Jl Pongtiku Kelurahan Rimuku.
Mereka datang kebanyakan untuk menggadaikan perhiasan seperti kalung, gelang dan cincin emas.
Kepala unit pelayanan Pegadaian cabang Mamuju, Haerul Yusuf mengatakan meski jumlahnya terbilang banyak, namun hal tersebut masih stabil.
"Untuk tiap harinya itu kisaran 30 hingga 40 orang warga yang datang, itu terbilang satabil meski ada penigkatan," terang Haerul Yusuf saat ditemui di kantornya, Rabu (30/3/2022).
Ia menjelaskan kebanyakan warga datangĀ menggadaikan emasnya, untuk memenuhi kebutuhan.
Selain bertepatan dengan bulan Ramadan ini, kenaikan harga emas juga menjadi salah satu alasan.
Warga yang datang menggadaikan kebanyakan dari ibu rumah tangga dan pegawai negeri sipil.
"Nanti jelang hari raya idul fitri pasti lebih meningkat lagi yang menggadaikan emas," lanjutnya.
Dikatakan setiap harinya, warga yang datang lebih banyak yang meggadai daripada tebus emas.
Untuk emas yang berupa perhiasan 23 karat, taksiran gadainya sebesar Rp 700 ribu.
Sementara untuk emas 22 karat, taksiran gadai mulai dari Rp 400 ribu hingga Rp 600 ribu.
Waktu gadainya pun dipatok selama 120 hari atau selama empat bulan baru dapat ditebus.
Adapun syarat yang harus dipenuhi cukup membawa dokumen seperti Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan barang jaminan emas.
Emas yang digadaikan selain perhiasan dapat pula dalam wujud emas batangan.