Sementara pemilik gudang, Jefri membantah jika pihaknya melakukan penimbunan barang.
"Kepala gudang saya salah sebut, stok minyak goreng 170 dos itu baru dua minggi di gudang, bukan satu bulan," terang Jefri kepada Tribun-Sulbar.com.
Jefri menegaskan minyak goreng yang ditemukan di gudangnya baru dua minggu ia simpan.
Meski pengakuan kepala gudang toko Subur, bahwa minyak goreng tersebut sudah disimpan selama satu bulan lebih.
"Ini baru dua minggu, kepala gudang saya salah sebut, minyak goreng ini belum sampai satu bulan," tegas Jefri.
Ia mengaku stok minyak goreng di gudangnya disalurkan secara bertahap, tidak sekaligus.
"Kalau dikeluarkan semuanya, masyarakat tidak akan puasa biar stok minyak banyak tetap akan kurang," katanya lagi.
Jefri membantah keterangan dari dinas perdagangan Mamuju, jika ia melakukan penimbunan.
Sebab kata dia, ketika ada penimbunan maka ia akan tutup rapat gudangnya.
"Ini buktinya gudang saya tetap terbuka, jadi saya bantah dan saya tidak melakukan penimbunan," sebutnya.
Setelah kunjungan Disdag tersebut, sang pemilik gudang mengaku akan mengeluarkan stok minyak ke tokonya.
"Besok saya salurkan semua ke toko dan tidak menyimpanya lagi di gudang," tutupnya.
Disdag pun meniggalkan gudang itu dan menegaskan agar pemilik gudang untuk segera menyalurkan stok minyak gorengnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli