TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Banyak pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Mamuju Sulawesi Barat (Sulbar) harus gulung tikar menghadapi pandemi Covid-19.
Pantauan Tribun-Sulbar.com, beberapa pelaku UMKM di Sulawesi Barat (Sulbar) harus berhenti berjualan.
Salah satu faktor utamanya kurangnya pengunjung karena pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Namun, beda halnya warkop tanpa nama di Jl Martadinata, Kecamatan Simboro, Mamuju, Sulbar yang baru saja dibuka beberapa minggu lalu.
Owner Warkop tanpa nama Rahmat Mubarak mengatakan bukan menjadi penghalang pandemi Covid-19 harus berhenti berjualan.
Seperti dilakoninya saat ini membuka warkop ditengah pandemi Covid-19 masih berlangsung.
"Saya menjual minuman dari enam jenis kopi nusantara dengan menggunakan mesin peracik kopi," kata Rahmat, saat ditemui di warkopnya, Rabu (15/12/2021).
Lanjutnya, pihaknya memiliki karyawan dua orang yang siap melayani pengunjung setiap saat.
Warkop miliknya buka pukul 06.00 Wita dan tutup pukul 00.00 Wita.
"Kita fokus berjualan kopi Sulawesi dan saat ini juga saya masih berstatus mahasiswa," bebernya.
Dia membeberkan selama berjualan omsetnya setiap bulan mencapai Rp 4.500.000 dari 30 cangkir terjual per harinya disaat hari kerja.
Namun, saat akhir pekan penjualannya meningkat dua kali lipat.
"Selain pengunjung merasakan kenikmatan kopi daro barista, pengunjung disediakan rak buku yang bisa dibaca saat berkunjung," ungkap Rahmat.
Sementara, awal mulanya membuka warkop memiliki modal awal sebesar Rp 50 juta.
Pemasarannya dirinya memanfaatkan media sosial sehingga pengunjung bisa berdatangan.
"Bagi saya warkop itu harus unik artinya bukan sekedar desain interior, tetapi pengalamannya dan kalau itu digali tidak ada habisnya termasuk perlunya pengetahuan akan kopi," tandasnya.(*)