TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar masih terus terjadi di Wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga Sulawesi Barat (Sulbar).
Kelangkaan ini terjadi sejak beberapa minggu yang lalu di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Simbuang Mamuju.
Hal itu ditandai dengan adannya anteran panjang kendaraan roda empat, mobil truck pengangkut logistik hingga mobil bus.
Senior Supervisor Relation Pertamina Regional Sulawesi, Taufik Kurniawan mengatakan, kouta BBM jenis solar yang mengatur itu adalah BPH Migas.
"Jadi ada kouta yang ditetapkan oleh Pemerintah atau BPH Migas, jadi kita tidak mungkin melebihi kouta penyaluran yang sudah ditetapkan pemerintah," Sebut Taufik kepada Tribun-Sulbar.com, Senin (18/10/202).
Ia menjelaskan, pengaturan BBM itu dilakukan tiap triwulan dan sudah ada kouta tiap SPBU.
Dari Triwulan Satu hingga triwulan ketiga kouta masih relatif banyak.
Namun, pada akhir tahun di triwulan keempat ini kouta BBM diturunkan.
"Dimana ada proyek pemerintah dan infrastruktur logistik akibat PPKM sudah turun membuat tingginya permintaan, tapi kouta malah justru turun," ujarnya.
Sehingga pihak Pertamina, dituntut untuk bisa mengatur penyuplaiaan bahan bakar minyak (BBM) agar tidak over kouta.
Ia juga menturukan, Pemerintah Daerah harus melakukan pengawasan ke semua SPBU yang ada di Sulbar.
"Pemerintah harus melakukan langka-langka agar menertibkan SPBU agar tidak dimanfaatkan para pelangsir BBM atau pengsian Jeriken," sebutnya (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman