HIPMI Mamuju

Ketua Umum HIPMI Mamuju Prihatin Pelabuhan Feri Tak Kunjung Diperbaiki

Penulis: Abd Rahman
Editor: Hasrul Rusdi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPC HIPMI Kabupaten Mamuju, Andi Aso Darul Aksan

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pascagempa 15 Januari 2021 lalu, Pelabuhan Feri Mamuju mengalami kerusakan dan hingga saat ini belum ada upaya perbaikan.

Rusaknya pelabuhan tersebut berdampak pada perputaran ekonomi di Mamuju khususnya di sektor pengeriman barang.

Hal tersebut membuat Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) BPC Mamuju, Andi Aso Darul Aksan angkat bicara.

"Memang selama ini pelabuhan tidak berfungsi tentu sangat menganggu aktivitas perkonomian di Mamuju, terutama akses pengirman barang ke Kalimantan," ujarnya, Selasa (21/9/2021).

Baca juga: Prakiraan Cuaca: Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Majene 3 Hari ke Depan

Baca juga: HUT ke-17 Sulbar, Ansar Nur Hasanuddin: Pendidikan Perlu Jadi Perhatian Khusus

Gerbang depan masuk Pelabuhan Feri Mamuju (Nurhadi/Tribun-Sulbar.com)

Andi Aso mengatakan, satu-satunya pintu gerbang keluar masuknya barang-barang komiditi hasil bumi di Mamuju itu ada di Palabuhan Feri Mamuju.

"Semenjak pelabuhan itu tidak berfungsi, para distributor barang ke Kalimatan itu kesulitan karena mereka harus ke Pelabuhan Pare-pare otomatis biayanya juga mahal," ucapnya.

Tidak berfungsinya Pelabuhan Fery Mamuju dinilai sangat memberatkan bagi para pelaku usaha yang hendak mengerimkan barang daganganya ke Kalimatan karena harus melalui Pelabuhan Pare-pare.

"Para pedagang ini kewalahan karena biaya ongkos pengeriman barang ke Pare-pare juga pasti membengakak," ujarnya.

Andi Baso beraharap Pelabuhan Fery ini bisa jadi perhatian pemerintah terkait, karena bagaimanpun hasil bumi di Mamuju salah satu penopang di daerah Kalimantan.

"Kita semua berharap Pelabuhan itu bisa kembali dibenahi dan kembali diaktifkan agar roda prekonomian di Mamuju kembali normal," ucapnya.(*)


Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman