Cuaca Buruk

Nelayan Tradisional di Mateng Pilih Libur Melaut Karena Cuaca Buruk, Harga Ikan Jadi Mahal

Nelayan Desa Tumbu Poddin mengaku, satu bulan terakhir wilayah Mamuju Tengah dilanda cuaca esktrem.

|
Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Abd Rahman
Sandi Anugrah
PERAHU NELAYAN - Sejumlah perahu nelayan bersandar di pesisir pantai Desa Tumbu, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Rabu (27/8/2025). (Sandi/Tribun) 

Pantauan Tribun-Sulbar.com, sejumlah lapak pedagang tidak lagi menjual ikan.

Banyak pedagang terpaksa menutup lapak mereka karena kesulitan mendapatkan pasokan ikan laut dari nelayan.

Sehingga para pedagang terpaksa menanggalkan untuk berjualan ikan di pasar.

Sebagian mereka hanya menjual ikan air tawar dan ikan tambak.

Ikan laut yang biasanya ramai di lapak para pedagang saat ini terlihat kosong.

Pedagang bernama Lela mengaku, beberapa hari ini stok ikan dari nelayan sulit diperoleh oleh para pedagang.

Menurutnya, ikan susah karena nelayan tidak lagi bisa melaut karena cuaca buruk dan gelombang tinggi.

Hujan deras disertai angin kencang hampir merata menerjang wilayah pesisir.

Para nelayan enggan melaut karena gelombang tinggi menerjang perahu-perahu mereka.

Harga Ikan cakalang sebelumnya Rp30 ribu naik menjadi Rp40 ribu - Rp45 ribu.

Sementara ikan katombo sebelumnya Rp30 ribu naik menjadi Rp45 ribu.

Adapun ikan nila dan bolu, sebelumnya harga Rp30 ribu perkilo naik menjadi Rp50 ribu.

Adapun jenis ikan batu merah, walasuji, tembang, banjar dan jenis ikan laut lainnya tidak nampak terjual. (*)


Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved