HMI Polman

HMI Demo di Kantor Bupati Polman, Nyaris Ricuh dengan Satpol PP

Demonstrasi sempat diwarnai kericuhan, massa aksi saling dorong dengan Satpol PP Polman.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Fahrun Ramli
DEMO - Sejumlah mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Polman gelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Polman, Senin (11/8/2025). Massa aksi membakar ban bekas di gerbang kantor Jl Manuggal, Kelurahan Madatte ini. 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Sejumlah mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Polewali Mandar (Polman) unjuk rasa di depan kantor Bupati Polman, Senin (11/8/2025).

Massa aksi membakar ban bekas di gerbang kantor Jl Manuggal, Kelurahan Madatte.

Demonstrasi sempat diwarnai kericuhan, massa aksi saling dorong dengan Satpol PP Polman.

Baca juga: HMI Polman Minta Gakkumdu Tunjukkan Taji Tegakkan Hukum Usut Kasus Politik Uang di Pilkada Polman

Kericuhan terjadi lantaran massa mencoba membakar ban di dalam kantor Bupati Polman.

Petugas Satpol PP menghalangi aksi itu, mendorong massa keluar dari gerbang kantor.
 
Aparat kepolisian melerai kedua pihak agar kericuhan dapat redah, tidak terjadi aksi saling pukul.

Massa membentangkan spanduk berisi dua poin tuntutan aksi, menolak keras calon Sekretaris Daerah (Sekda) Polman berjejak kriminal.

Serta poin tuntutan Bupati Polman mesti bijaksana mengambil keputusan tanpa kompromi.

Koordinator aksi, Deby Akbar menyampaikan dua tuntutan ini cukup penting.

Selain itu Deby menyampaikan tuntutan lainnya, seperti penanganan banjir, sampah dan air bersih.

"Kami menolak keras calon Sekda berjejak kriminal, ini bentuk mengawal stabilitas Polman," kata Deby Akbar kepada wartawan.

Dia meminta agar Bupati Polman Samsul Mahmud objektif dalam memilih Sekda Polman.

Tanpa ada intervensi dari pihak manapun, profesional memilih tiga calon lolos seleksi.

Deby menyebut dari tiga calon Sekda Polman, ada satu perna terlibat masalah hukum.

"Ada salah satu calon terindikasi sebagai pengguna barang terlarang, pernah dihukum," ungkapnya.

Disebutkan Sekda Polman nantinya akan berperan penting sebagai pengatur birokrasi pegawai.

Untuk itu, dia meminta agar Bupati Polman profesional dalam memilih calon Sekda definitif.

Deby juga menyesalkan lantaran tidak ada satu pejabat yang menemui massa aksi.

Serta mengecam aksi Satpol PP mencoba menghalangi massa penyebab terjadinya kericuhan.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved