Profil

Profil Dini, Penari Muda Sulbar Tampil di Panggung EBIFF 2025

Ia baru saja menyelesaikan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sebagai siswa kelas X di SMAN 1 Mamuju

Penulis: Suandi | Editor: Abd Rahman
SUANDI
EBIFF - Nurprahadini Wahyu Nazurah, saat ditemui usai pembukaan East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025 di Samarinda, Kalimantan Timur di Stadion Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Sabtu (26/7/2025). 

TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJUNurprahadini Wahyu Nazurah, atau akrab disapa Dini, menjadi salah satu wajah muda yang membawa nama Sulawesi Barat ke panggung dunia dalam East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025 di Samarinda, Kalimantan Timur.

Gadis kelahiran Mamuju, 1 Juni 2010, ini merupakan anggota Sanggar Seni Bambamanurung, salah satu sanggar seni terbaik di Sulbar.

Baca juga: 20 Kades di Lahat Terjaring OTT, Diduga Setor Dana Desa ke Oknum Aparat

Baca juga: Bapperida Sulbar Seminar Akhir RIPJPID, Junda Tekankan Pentingnya Perencanaan Berbasis Bukti

Tahun ini menjadi pengalaman pertamanya tampil di ajang internasional, bersanding dengan delegasi dari lima negara lain: India, Korea Selatan, Rumania, Rusia, dan Polandia.

Dini tinggal di Jl Martadinata, Keluruhan Simboro, Kabupaten Mamuju.

Ia baru saja menyelesaikan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sebagai siswa kelas X di SMAN 1 Mamuju. 

Di tengah transisinya ke dunia remaja, Dini sudah punya mimpi besar: menjadi seorang Polisi Wanita (Polwan). 

Namun di sisi lain, seni tetap menjadi ruang di mana ia mengekspresikan diri dan memperkuat identitas budayanya.

Ia bergabung di Sanggar Seni Bambamanurung sejak 2023. 

Dalam waktu singkat, ia mampu menunjukkan dedikasi dan semangat tinggi dalam berlatih menari. 

Hobi menyanyi dan menari bukan sekadar kegiatan biasa bagi Dini, tetapi juga cara untuk menyalurkan energi positif dan menjaga kesehatan mental.

“Saya ingin mengembangkan minat dan bakat, memperluas wawasan tentang seni tari, dan mendapatkan manfaat fisik dan mental dari menari. Tari bisa meningkatkan kebugaran, koordinasi, fleksibilitas tubuh, bahkan membantu mengurangi stres dan menambah kepercayaan diri,” ujarnya, saat ditemui di Stadion Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Sabtu (26/7/2025).

Ia juga menaruh perhatian besar pada pelestarian budaya. 

Menurutnya, belajar tari tradisional adalah bentuk kecintaan terhadap budaya bangsa. 

Hal ini pula yang membawanya ke atas panggung EBIFF, dalam balutan tarian kreasi etnis yang mencerminkan kekayaan budaya enam kabupaten di Sulawesi Barat.

Kepala Bidang Ekonomi Kreatif dan Pengendalian Industri Pariwisata Dispar Sulbar, Andi Saiful Rauf, menjelaskan tarian yang dibawakan tim Sulbar menggambarkan keunikan budaya dari Polewali Mandar, Majene, Mamuju, Mamasa, Pasangkayu, hingga Mamuju Tengah.

“Tari ini menjadi simbol persatuan dalam keragaman budaya. Setiap gerakan dan kostum mencerminkan karakter khas dari masing-masing daerah,” kata Andi Saiful Rauf.(*)


Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved