Berita Sulbar
DPRD Sulbar Sahkan Perampingan Perangkat Daerah, Beberapa OPD Digabung, 1 OPD Baru Dibentuk
Dinas Kepemudaan dan Olahraga dengan Dinas Pariwisata menjadi Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Tipe A)
Penulis: Suandi | Editor: Abd Rahman
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Barat (Sulbar) resmi mengesahkan Ranperda Perubahan Ketiga atas Perda Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, Selasa (15/7/2025).
Perubahan ini akan memangkas jumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dari 45 menjadi hanya 29 unit saja.
Pengesahan ini merupakan inisiatif DPRD Sulbar yang sejalan dengan visi Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK), dan Wakil Gubernur Salim S Mengga dalam upaya mengefisienkan struktur birokrasi di daerah.
Baca juga: Mobil Terendam Banjir? Jangan Langsung Starter, Ini Langkah Penanganan Awal yang Wajib Dilakukan
Baca juga: Perbaikan Jalan Rusak Parah Segera Dimulai di Mamuju , Rp 25 Miliar Digelontorkan
Beberapa OPD yang akan digabung antara lain Dinas Lingkungan Hidup dengan Dinas Kehutanan menjadi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Tipe A)
Dinas Kepemudaan dan Olahraga dengan Dinas Pariwisata menjadi Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Tipe A).
Dinas Transmigrasi dengan Dinas Tenaga Kerja menjadi Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Tipe A)
Dinas Perumahan, Permukiman & Pertanahan dengan Perhubungan menjadi Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Pertanahan, dan Perhubungan (Tipe A).
Dinas Sosial dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa menjadi Dinas Sosial, PPPA dan PMD (Tipe A).
Dinas Kesehatan dengan Dinas Pengendalian Penduduk & KB menjadi Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB (Tipe A).
Badan Kepegawaian dengan Dinas Pengembangan SDM menjadi Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (Tipe A)
OPD baru juga dibentuk untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi yaitu Badan Pendapatan Daerah dipisah dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan.
Kini terbentuk dua lembaga yaitu Badan Pendapatan Daerah (Tipe B) dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (Tipe B).
Gubernur SDK menilai langkah ini sangat tepat untuk efisiensi anggaran dan efektivitas kerja.
Selain menggabungkan OPD, beberapa jabatan yang dianggap tidak penting juga ikut dihapus.
Ia mencontohkan adanya jabatan yang dinilai tidak relevan dengan kebutuhan daerah.
“Contoh, kepala bidang kereta api. Apa yang diurus kereta api di Sulbar? Jabatan seperti ini tidak efisien, harus dihapus,” tegas SDK.
SDK juga menyoroti Dinas Perhubungan yang dinilai kelembagaannya terlalu besar, padahal banyak urusan seperti jembatan timbang, terminal, dan pelabuhan merupakan kewenangan pusat.
“Anggaran kita cuma Rp 2 triliun, tapi pejabat eselon II ada 42 orang. Ini tidak sehat. Karena itu, saya dukung penuh langkah perampingan ini,” ujarnya.
Ketua Panitia Khusus (Pansus), Syamsul Samad, mengatakan penggabungan OPD ini telah melalui kajian panjang dan mendalam.
Menurutnya, selama ini banyak OPD tidak berjalan efektif jika berdiri sendiri.
“Ngapain berdiri masing-masing kalau bisa digabung? Ini inisiatif DPRD tapi nyambung dengan keinginan Pak Gubernur, jadi jalannya mulus,” jelas Syamsul.
Perda ini mulai berlaku pada 1 Januari 2026.
Namun, penetapan dilakukan lebih awal agar dapat dimasukkan dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2026.
“Kita sahkan sekarang agar bisa direncanakan dari sekarang, supaya pelaksanaannya tidak terganggu dan anggarannya sudah siap,” tambah Syamsul.
Sementara itu, untuk pejabat eselon II yang terdampak penggabungan OPD, Pemprov akan melakukan proses seleksi terbuka atau selter kembali.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi
perubahan ranperda
DPRD Sulbar
Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
Pemprov Sulbar
gubernur sdk
Gubernur Suhardi Duka
Daftar Nama ASN Pemprov Sulbar Belum Kembalikan Temuan BPK, Terbesar di Dinas Pendidikan |
![]() |
---|
Hindari Korupsi, Pemprov Sulbar Perketat Proses Pengadaan Barang dan Jasa Sesuai Arahan KPK |
![]() |
---|
Pemprov Tuntaskan 90 Titik Blank Spot Lemah Sinyal di Sulbar Tahun Ini |
![]() |
---|
BPK Periksa Program Ketahanan Pangan di Sulbar Selama 30 Hari, Mulai Perencanaan Hingga Pelaksanaan |
![]() |
---|
Wagub Salim Minta Regulasi Daerah Jangan Persulit Investor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.