Mamuju
Gas LPG 3 Kg di Mamuju Langka, Aktivis PMII Minta Disdag Turun Tangan dan Selidiki Pangkalan
Menurut Defri, gas LPG 3 kilogram seharusnya hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin, pelaku usaha mikro, serta kelompok nelayan dan petani
Penulis: Andika Firdaus | Editor: Abd Rahman

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU- Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Tomakaka (UNIKA) Mamuju, Muhammad Defri, mendesak Dinas Perdagangan Mamuju untuk segera menertibkan seluruh pangkalan gas LPG 3 kilogram (Kg) di wilayah Mamuju.
Desakan itu disampaikan menyusul kembali terjadinya kelangkaan gas LPG 3 kg yang dikeluhkan masyarakat dalam beberapa pekan terakhir.
"Saya menduga ada oknum pangkalan yang sengaja menahan distribusi gas LPG 3 kilogram sehingga menyebabkan kelangkaan," tegas Defri kepada wartawan, Selasa (8/7/2025).
Defri menuturkan, ini bukan kali pertama kelangkaan gas terjadi di Mamuju.
Baca juga: Penjual Gorengan di Mateng Dilema, Harga Minyak Mahal, Mau Naikkan Harga Tapi Takut Pembeli Kabur
Baca juga: ASN dan Pengusaha Warung Makan di Majene Dilarang Pakai Tabung Gas 3 Kg
Beberapa tahun lalu, PMII sempat mendampingi warga menghadapi kasus serupa, yang akhirnya dapat diatasi setelah dilakukan penertiban terhadap pangkalan oleh Dinas Perdagangan.
Namun tahun ini, masalah itu kembali terulang.
Ia menilai Dinas Perdagangan Kabupaten Mamuju tidak bekerja maksimal dalam mengawal distribusi gas LPG subsidi tersebut.
"Saya kecewa terhadap kinerja Dinas Perdagangan, karena distribusi gas LPG 3 kilogram tidak tepat sasaran," katanya.
Menurut Defri, gas LPG 3 kilogram seharusnya hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin, pelaku usaha mikro, serta kelompok nelayan dan petani.
Sayangnya, di lapangan justru banyak masyarakat dari kalangan ekonomi menengah ke atas yang ikut menggunakan gas bersubsidi tersebut.
"Ini akibat kurangnya pengawasan dan sosialisasi dari Dinas Perdagangan, sehingga masyarakat yang seharusnya tidak berhak, tetap bisa membeli LPG 3 kilogram," ujarnya.
Defri pun meminta agar pemerintah daerah (Pemda), khususnya Disdag, benar-benar serius menangani persoalan ini.
Pasalnya, kelangkaan LPG sangat berdampak pada kehidupan rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah.
"Kami berharap ada tindakan tegas dan langkah nyata dari Disdag agar kelangkaan ini segera teratasi. Masyarakat sangat kesulitan memenuhi kebutuhan pokok mereka di rumah," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, Masyarakat Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) dibuat bingung dengan fenomena kenaikan harga gas elpiji 3 kg yang signifikan di tingkat pengecer.
Kelangkaan Tabung Gas
Tabung Gas Subsidi
PMII Cabang Mamuju
Komisariat unika
Mamuju
Muhammad Defri
Sulawesi Barat
Habiskan Rp48 Juta, Monumen Haji Aras Tammauni Berdiri Kokoh di Desa Tobadak Mamuju Tengah |
![]() |
---|
Pria di Tommo Mamuju Aniaya Temanya Pakai Tombak Sawit Gegera Tersinggung saat Pesta Miras |
![]() |
---|
Setelah 4 Hari Berserakan, Sampah di Alun-alun Tugu Benteng Kayu Mateng Akhirnya Dibersihkan |
![]() |
---|
Mantan Kapolda Sulbar Beri Siraman Qalbu Warga Binaan di Mamuju, Keterbatasan Tak Matikan Harapan |
![]() |
---|
Bantuan Korban Banjir di Kalukku Mamuju Cair, Apa Kabar Dana Stimulan Gempa Bumi? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.