Viral! Karyawan Wisma Aneka Mamuju Dikeroyok hingga Nyeri Dada, Pelaku Injak-injak Korban

TRIBUN-SULBAR.COM – Seorang karyawan Wisma Aneka Jaya di Jalan Andi Depu, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, menjadi korban pengeroyokan pada Kamis dini hari, 26 Juni 2025.

Korban kini mengalami luka pada bagian mata sebelah kiri dan nyeri dada akibat aksi brutal sekelompok pemuda tersebut.

Baca juga: Polisi Buru Pelaku Pengeroyokan Karyawan Wisma Aneka Jaya Mamuju

Aksi penganiayaan ini terekam dalam sebuah video yang kini viral, menunjukkan sekelompok pemuda secara bersama-sama menganiaya korban.

Dalam video viral dilihat Tribun-Sulbar.com, nampak tiga pemuda menghajar korban di depan pintu kamar.

Pelaku menginjak-injak dan menghamtam korban menggunakan tangan, korban berteriak histeris kesakitan saat dihajar.

Seorang warga yang merekam kejadian itu, sempat teriak histeris meminta agar korban ditolong saat dihajar para pelaku.

"Ambil itu e, kasir," kata warga dalam video itu.

Setelah menghajar korban, para pelaku itupun langsung kabur meninggalkan lokasi, sementara korban sempat berlari sempoyongan setelah dihajar.

Kejadian Pengeroyokan :

Kejadian bermula sekitar pukul 03.00 WITA, saat seorang pemuda berinisial MW datang dan bertanya kepada korban, MF, dengan nada emosi.

Karena tidak dihiraukan, MW bersama teman-temannya langsung melakukan pemukulan terhadap MF.

"Akibat pengeroyokan tersebut, MF mengalami luka di bagian mata sebelah kiri, rasa sakit hebat di dada, serta beberapa luka lecet di tubuhnya," ungkap Herman Basir saat ditemui di Polresta Mamuju, Jumat (27/6/2025).

Baca juga: Waspada ! Ada Lubang Menganga di Jembatan Dusun Sulu Pasangkayu, Sudah Banyak Korban Terjatuh

Setelah kejadian, MF segera melaporkan kasus ini ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Mamuju.

"Saat ini penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi yang melihat kejadian itu," ujar Herman Basir.

Ia juga menegaskan, dalam waktu dekat, pihak kepolisian akan segera melakukan gelar perkara untuk menentukan pelaku pengeroyokan tersebut. "Agar bisa dilakukan penindakan dan penegakan hukum," tutupnya.(*)