Khazanah Islam
Tahun Baru Islam 1447 H, Momen Perbaiki Hubungan, Termasuk Suami Istri di Malam 1 Muharram
Di tengah keheningan perayaan tahun baru ini, muncul pertanyaan dari pasangan suami istri tentang apakah boleh berhubungan badan saat malam 1 Suro
TRIBUN-SULBAR.COM- Malam 1 Suro yang bertepatan dengan malam 1 Muharram atau malam Tahun Baru Islam jatuh pada Jumat 27 Juni 2025.
Namun malam 1 Suro sering dianggap sebagai momen sakral dan penuh makna.
Dalam Islam malam 1 Suro dapat dijadikan momentum untuk merenung, berdoa, atau berdzikir.
Di tengah keheningan perayaan tahun baru ini, muncul pertanyaan dari pasangan suami istri tentang apakah boleh berhubungan badan saat malam 1 Suro?
Baca juga: Menyambut Tahun Baru Islam 1447 H: Makna Muharram dan Doa Awal Tahun
Untuk mengetahui jawaban atas pertanyaan tersebut, simak penjelasan dari ulama, akademisi, hingga Direktur Bimas Islam Kemenag di bawah ini.
Melansir Tribunnews.com Dai kondang, Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya mengatakan, tidak ada dalil yang melarang suami istri berhubungan badan pada malam 1 Muharram atau malam 1 Suro.
"Boleh (melakukan hubungan suami istri saat malam 1 Muharram). Siapa yang mengatakan tidak boleh?" kata Buya Yahya dalam video yang diunggah di YouTube pada 7 Juli 2024.
Justru, Buya Yahya menyarankan agar menjadikan awal Muharram sebagai momentum untuk memperbaiki hubungan, termasuk pasangan hidup.
Jika sebelumnya ada pertengkaran atau kesalahpahaman dalam rumah tangga, maka 1 Muharram bisa menjadi momen indah untuk berdamai dan memulai lembaran baru bersama pasangan.
"Semoga setelah ini hidup kita semakin indah, kan kemarin kita berantem terus," tambahnya, dikutip Tribunnews.com, Kamis (26/6/2025).
Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah itu lantas mempertanyakan darimana sumber tentang isu "tidak boleh berhubungan badan di 1 Muharram" atau "harus menjaga diri selama 10 hari pertama bulan Muharram".
"Jangan percaya dengan berita-berita seperti itu, harus kita pangkas," tegasnya.
Hal serupa juga disampaikan Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta, Dr Muhammad Himmatur Riza.
Menurut Riza, tak ada larangan untuk melakukan hubungan suami istri di malam 1 Suro atau 1 Muharram dalam Islam.
boleh-boleh saja. Karena tidak ada larangan," kata Riza dalam tayangan Program 'OASE' Tribunnews.com, Jumat (20/6/2025).
Senada, Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI, Arsad Hidayat juga menyebut tak ada larangan dalam naskah keagamaan mengenai hubungan suami istri pada saat malam 1 Suro.
"Kalau terkait hubungan suami istri di malam awal tahun baru Islam atau awal Muharram atau malam 1 Suro, tidak ada satu pun naskah keagamaan baik itu di Al-Quran maupun Hadist yang menyatakan larangan," kata Arsad dikutip dari Kompas.com.
Dengan kata lain, Arsad menegaskan bahwa boleh berhubungan saat malam 1 Muharram atau berhubungan saat malam 1 Suro menurut hukum Islam.
Doa Awal Tahun Baru Islam
Muharram adalah bulan pertama dalam penanggalan Hijriah atau kalender Islam.
Ini adalah salah satu dari empat bulan haram (suci) dalam Islam, di mana peperangan dilarang.
Bulan Muharram memiliki makna penting bagi umat Islam.
Awal tahun baru Islam 1 Muharram menandai dimulainya Tahun Baru Islam.
Ini adalah waktu bagi umat Muslim untuk merefleksikan tahun yang telah berlalu dan membuat niat baik untuk tahun yang akan datang.
Baca juga: Warga Jengeng Raya Pasangkayu Lega Kasus Dugaan Penyerobotan Lahan Tak Penuhi Unsur Pidana
Bulan ini menjadi saksi beberapa peristiwa signifikan dalam sejarah Islam, termasuk hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah.
Meskipun hijrah terjadi di bulan Safar, namun kepentingannya sering dikaitkan dengan semangat permulaan yang baru di Muharram.
Dalam menyambut awal tahun ini, ada doa khusus bagi umat muslim yang harus dipanjatkan.
Diketahui 1 Muharram 2025 atau 1447 H jatuh pada Jumat 27 Juni 2025.
Hal ini berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2025 terbitan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Selain itu berdasarkan pada surat keputusan bersama SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025.
Disebutkan Jumat, 27 Juni 2025 adalah hari Tahun Baru Islam 1447 H, mengutip kemenag.go.id.
Bulan Muharram juga merupakan satu di antara 12 bulan yang ada dalam kalender Hijriah.
Di mana 12 bulan dalam kalender Hijriah di antaranya Muharram, Safar, Robi'ul Awal, Robi'ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqo'idah, dan Dzulhijjah.
Dari 12 bulan tersebut, Allah juga menjadikan sebagian bulan lebih utama daripada sebagian yang lain, dan bulan Muharram masuk di dalamnya.
Sebagaimana firman-Nya:
"Di antaranya ada empat bulan yang haram, itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan empat itu." (At-Taubah:36).
Sebagaimana dalam sabda Rasulullah SAW:
"Sesungguhnya Allah membuka tahun dengan bulan haram (bulan Muharam) dan mengakhirinya pula dengan bulan Haram (bulan Dzulhijjah). Maka tiada bulan dalam satu tahun lebih agung di sisi Allah setelah bulan Ramadhan daripada bulan Muharam."
Doa Awal Tahun
Doanya:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ اَنْتَ اْلاَ بَدِيُّ الْقَدِيْمُ اْلاَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرَمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلُ وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ اَقْبَلَ اَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَ
اَوْلِيَائِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ اْلاَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلاِشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِى اِلَيْكَ زُلْفَى يَاذَالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam. Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa ‘alaa fadhlikal-’azhimi wujuudikal-mu’awwali, wa haadza ‘aamun jadidun qad aqbala ilaina nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa’ihi wa junuudihi wal’auna ‘alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu’i wal-isytighaala bimaa yuqarribuni ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram yaa arhamar-raahimin, wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam
Artinya:
Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah tetap melimpahkan rahmat dan salam (belas kasihan dan kesejahteraan) kepada junjungan dan penghulu kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat Beliau.
Ya Allah! Engkau Dzat Yang Kekal, yang tanpa Permulaan, Yang Awal (Pertama) dan atas kemurahan-MU yang agung dan kedermawanan-MU yang selalu berlebih, ini adalah tahun baru telah tiba: kami mohon kepada-MU pada tahun ini agar terhindar (terjaga) dari godaan syetan dan semua temannya serta bala tentara (pasukannya), dan (kami mohon) pertolongan dari godaan nafsu yang selalu memerintahkan (mendorong) berbuat kejahatan, serta (kami mohon) agar kami disibukkan dengan segala yang mendekatkan diriku kepada-MU dengan sedekat-dekatnya.
Wahai Dzat Yang Maha Luhur lagi Mulia, wahai Dzat Yang Maha Belas Kasih.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Faryyanida Putwiliani) (Kompas.com)
4 Golongan Orang yang Dirindukan Surga, Amalan Istimewa Pembuka Pintu Ar-Rayyan |
![]() |
---|
Doa Mohon Kesabaran dan Keteguhan Hati, Amalkan 4 Ayat Suci Al Quran Ini, Hidup Dijamin Lebih Tenang |
![]() |
---|
7 Kunci Menghadapi Badai Kehidupan, Tawakal, Sabar, dan Jemput Pertolongan Allah |
![]() |
---|
Kumpulan Doa dan Amalan Sunah di Hari Jumat dan Kelancaran Rezeki |
![]() |
---|
7 Amalan Sunah Hari Jumat, Raih Pahala Berlimpah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.