Jamaah Haji Pasangkayu

Cerita Mangdani, Jamaah Haji Termuda Asal Pasangkayu Gantikan Ibunda yang Telah Tiada

Ia baru saja menyelesaikan pendidikan di bangku SMA dan merupakan anak bungsu dari lima bersaudara.

Penulis: Taufan | Editor: Nurhadi Hasbi
Taufan/Tribun-Sulbar.com
JAMAAH HAJI MUDA PASANGKAYU - Mangdani (20) jamaah haji termuda Pasangkayu tahun 2025 saat diwawancarai di masjid Madaniah Pasangkayu, pada momen kepulangan jamaah haji, Kamis (26/6/2025), dia menjadi jamaah haji termuda, karena menggantikan ibunya yang telah tiada. 

TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU - Di antara ratusan jamaah haji asal Kabupaten Pasangkayu yang tiba di Tanah Air tahun ini, sosok muda bernama Mangdani mencuri perhatian.

Perempuan 20 tahun asal Desa Tikke, Kecamatan Tikke Raya, ini menjadi jamaah haji termuda Pasangkayu pada musim haji 2025. 

Ia baru saja menyelesaikan pendidikan di bangku SMA dan merupakan anak bungsu dari lima bersaudara.

Baca juga: Jemaah Haji Kloter 18 Mamuju Tengah Pulang dengan Busana Kerlap-kerlip

Keikutsertaannya dalam ibadah haji kali ini menyimpan kisah haru.

Kepada Tribun-Sulbar.com, Kamis (26/6/2025), Mangdani mengisahkan bahwa dirinya berangkat ke Tanah Suci untuk menggantikan sang ibunda tercinta yang telah wafat sekitar empat tahun lalu.

"Ibu dan ayah didaftarkan haji sejak tahun 2013. Tapi setelah ibu meninggal, ayah memilih saya yang mendampingi beliau ke Tanah Suci. Kakak-kakak saya semua sudah terdaftar haji," ungkap Mangdani, dengan mata berkaca-kaca.

Meski usianya masih muda, Mangdani mengaku sangat bersyukur dan bangga bisa menunaikan rukun Islam kelima tersebut.

"Alhamdulillah, saya senang sekali bisa ke Tanah Suci, meski masih muda. Rasanya seperti mimpi," ucapnya.

Tantangan dan Momen Mengharukan

Selama menjalani ibadah haji, Mangdani sempat mengalami sejumlah kesulitan.

Salah satunya saat perjalanan dari Musdalifah ke Mina.

"Waktu itu saya sudah melambai-lambai ke bus, tapi tidak ada yang berhenti. Jadi kami akhirnya jalan kaki cukup jauh," kenangnya.

Selain kelelahan fisik, Mangdani juga sempat terserang flu akibat perubahan cuaca ekstrem di Arab Saudi.

Namun, hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah.

Momen paling membekas baginya adalah ketika berhasil mencium Hajar Aswad sebanyak tiga kali.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved