Haji 2025

Antisipasi Covid-19 Jamaah Haji yang Sudah Pulang Diminta Isolasi Mandiri 21 Hari di Rumah

Jemaah juga diminta menceritakan riwayat perjalanannya ke Arab Saudi sehingga tenaga kesehatan atau tenaga medis di puskesmas atau rumah sakit

Editor: Ilham Mulyawan
Media Centre Haji
MASJID NABAWI - Suasana di Masjid Nabawi menjelang salat lima waktu. Petugas Haji siaga di 5 pos strategis Masjid Nabawi untuk melayani jamaah haji Indonesia. 

Imran mengatakan berdasarkan data, jemaah Indonesia yang terjangkit Covid-19 ada kemungkinan terjadi penularan lokal di Arab Saudi.

"Yang paling dekat jeda jemaah kita tiba di Arab Saudi terjangkit Covid adalah 10 hari kemudian dinyatakan positif Covid-19. Jadi ada kemungkinan besar terjadi penularan lokal di Arab Saudi," ujarnya.

"Jadi rata-rata, lebih dari 10 hari masa tinggal mereka di Arab Saudi baru kemudian ada gejala dan dinyatakan positif Covid-19. Kalau melihat seperti itu ada kemungkinan ini proses penularannya lokal di Arab Saudi," tambah Imran.

Lalu apa tindakan Kemenkes dan KKHI saat ada jemaah yang pertama terdeteksi Covid?

KKHI kata Imran berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi untuk menjaring  pelaku kontak erat dengan penderita Covid. Utamanya terhadap jemaah yang tinggal dalam satu kamar. 

"Jemaah itu kan bisa tinggal dalam satu kamar hotel itu 4 sampai 5 orang. Mereka yang sekamar ini dilakukan pemeriksaan skrining swab Covid-19 tapi tidak diminta isolasi mandiri. Hanya diimbau untuk selalu menggunakan masker kemanapun berada, termasuk ketika mereka berada di dalam kamar," kata Imran.

Kemenkes terus memantau kondisi mereka melalui dokter kloter yang ada di setiap kloter, apakah ada perkembangan kasus atau tidak. 

"Alhamdulillah empat hari atau kasus terakhir yang dinyatakan positif belum ada lagi temuan kasus baru dan mudahm-mudahan tidak ada lagi pertambahan kasus," ujarnya. 

Selain itu KKHI juga melakukan edukasi karena gejala Covid-19 ini mirip dengan gejala ISPA.

"Edukasi-edukasi tentang penggunaan masker, terutama ketika jemaah harus berada di kerumunan orang, misalnya mereka harus melakukan ibadah tawaf atau sai atau salat lima waktu di Masjidil Haram, kami sangat anjurkan mereka untuk menggunakan masker. Kemudian yang paling masif adanya pemberian booster Covid-19 bagi jemaah kita yang belum mendapatkan booster di tahun 2025 ini," ujarnya. 

Imran mengatakan kloter-kloter yang jemaahnya terjangkit Covid-19 oleh pemerintah Arab Saudi diberikan 1000 dosis booster Covid-19.

"Kemudian kami berikan kepada jemaah-jemaah yang berada satu kloter yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan itu dilakukan sebelum puncak ibadah haji, sebelum Arafah kemarin," kata dia. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved