Pekan Ekonomi Syariah

Gubernur Sulbar Buka KKE-PEKSyar 2025, Tekankan Pentingnya Akses Modal bagi Pelaku UMKM

Kegiatan ini diselenggarakan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulbar di Mall Maleo Town Square (Matos), Mamuju, 

Editor: Nurhadi Hasbi
HUMAS PEMPROV SULBAR
PEKSYAR 2025 - Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK), secara resmi membuka kegiatan Karya Kreatif Ekonomi (KKE) dan Pekan Ekonomi Syariah (PEKSyar) 2025 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulbar di Mall Maleo Town Square (Matos), Mamuju, Senin malam (19/6/2025). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK), secara resmi membuka kegiatan Karya Kreatif Ekonomi (KKE) dan Pekan Ekonomi Syariah (PEKSyar) 2025, Senin (19/6/2025) malam.

Kegiatan ini diselenggarakan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulbar di Mall Maleo Town Square (Matos), Mamuju, 

Acara yang berlangsung sejak 16 hingga 21 Juni ini mengusung tema; “Sinergi untuk Mengakselerasi Pengembangan UMKM dan Ekonomi Syariah dalam Mewujudkan Sulawesi Barat yang Maju dan Sejahtera.”

Baca juga: Dukung UMKM Lokal, Gubernur SDK Belanja di Arena Pekan Ekonomi Syariah BI Sulbar

Dalam sambutannya, Gubernur Suhardi Duka menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia atas peran aktifnya dalam mendorong pengembangan UMKM dan ekonomi kerakyatan di Sulbar.

“Seluruh pihak, mulai dari Presiden, Gubernur, Bupati, hingga Kepala Desa, memiliki tanggung jawab mendorong pertumbuhan ekonomi. Di tengah kondisi global yang tidak menentu, target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen harus disambut dengan kerja bersama,” ujarnya.

SDK menegaskan, sektor UMKM di Sulbar memiliki potensi besar, mengingat sekitar 46 persen pertumbuhan ekonomi Sulbar ditopang oleh sektor pertanian dan perikanan.

Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan menyeluruh dinilai penting.

“Salah satu sektor yang kita harapkan menjadi motor penggerak adalah UMKM. Saya berharap BI bersama OPD terkait, khususnya Dinas Koperasi dan UKM, bisa bersinergi dalam melakukan pendampingan dan memberikan akses permodalan,” tambahnya.

Gubernur juga menyoroti tantangan klasik yang dihadapi pelaku UMKM, yaitu akses permodalan, yang sering terhambat oleh minimnya kepercayaan lembaga keuangan terhadap calon peminjam.

“Banyak yang ingin usaha, tapi terbentur modal. Kita bina dulu mereka, baru bantu akses modal ke bank. Dana itu ada, tinggal bagaimana kita membangun kepercayaan,” tegasnya.

SDK berharap melalui kegiatan KKE dan PEKSyar ini, akan lahir pelaku usaha yang tangguh dan mandiri, yang juga mendukung misi Presiden Prabowo dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Sulbar, Eka Putra Budi Nugroho, menjelaskan bahwa kegiatan ini menghadirkan 32 etalase UMKM, terdiri dari 24 pelaku UMKM makanan dan minuman, 3 UMKM kerajinan, dan 5 UMKM fesyen berbasis wastra lokal. Sebanyak 25 instansi dan organisasi juga turut mendukung pelaksanaan acara.

“Kegiatan ini menjadi katalisator, dengan target transaksi sebesar Rp11 miliar melalui kerja sama antar daerah, pembiayaan UMKM, dan penjualan ritel yang diperkirakan mencapai Rp100 juta,” ungkap Eka.

Ia menambahkan bahwa KKE dan PEKSyar merupakan wujud sinergi antara penguatan ekonomi kreatif, pemberdayaan UMKM, dan pengembangan ekonomi syariah berbasis kearifan lokal.

“BI berkomitmen mendorong UMKM naik kelas melalui strategi pengembangan yang terintegrasi,” pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved